REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mendorong hilirisasi kopi Papua melalui ajang Melbourne International Coffee Expo atau MICE 2024 yang digelar di Melbourne, Australia, pada 12–14 Mei.
Dalam perhelatan tersebut, Bahlil mengaku bangga karena sejumlah kopi asal Papua ikut dipromosikan dalam pameran industri kopi internasional itu. Serta mendorong dilakukan hilirisasi sektor tersebut agar bisa memberikan nilai tambah bagi para petani kopi di tanah Papua.
"Tantangannya, bagaimana hilirisasi kopi, agar nilai tambahnya bisa dinikmati secara domestik oleh negara dan petani. Jangan hanya kebunnya saja di sini (Indonesia)," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (13/5/2024).
Ia mengatakan terdapat tiga merek kopi Papua yang mendunia, yaitu kopi Wamena Lembah Baliem, kopi Bintang, serta kopi Amungme. Masing-masing kopi tersebut memiliki karakteristik tersendiri.
Ia menjelaskan kopi Wamena Lembah Baliem berasal daerah Wamena dan dibudidayakan di ketinggian 1.200–1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), sedangkan kopi Bintang dibudidayakan secara organik, serta biji kopi dipanen secara manual.
Sementara itu kopi Amungme diambil dari nama suku yang mengelolanya yaitu Suku Amungme, dan dibudidayakan di Lereng Gunung Jayawijaya yang memiliki ketinggian di atas 1.200–2.000 mdpl.
MICE 2024 merupakan ajang tahunan pameran kopi terbesar di wilayah Asia Pasifik yang diikuti oleh pelaku industri kopi dan komunitasnya. Tahun ini, perhelatan itu diikuti oleh lebih dari 15.000 barista atau profesional di industri kopi untuk mengadu kecakapan dalam mengolah kopi.
Selain itu, saat ini Bahlil sedang melakukan kunjungan kerja ke Australia dalam rangka menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Indonesia Australia Business Summit (IABS) 2024. Sebelumnya ia memastikan pemerintah berkomitmen untuk melakukan percepatan hilirisasi di tanah Papua dengan membangun infrastruktur industri.
Bahlil menyampaikan percepatan hilirisasi itu dilakukan lewat rencana pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), pembangunan pabrik pupuk, serta pengembangan industri gula dan etanol dari tebu di Papua. "Dengan pemerintah nantinya menguasai 61 persen saham Freeport, pembangunan smelter di Papua makin terbuka," ujar dia.