REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi, mengungkapkan tantangan dan peluang yang dihadapi industri otomotif Indonesia pada kuartal pertama tahun ini. Nangoi mencatat penurunan lebih dari 22 persen dalam penjualan kendaraan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Nangoi menekankan pentingnya pameran otomotif sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. “Dan diharapkan bisa menopang ataupun juga menunjang bangkitnya industri otomotif Indonesia setelah tiga bulan pertama yang kurang baik,” kata Nangoi dalam jumpa pers di Jakata Pusat, Senin (6/5/2024) lalu.
Nangoi mengatakan GIIAS 2024 akan menjadi acara yang sangat penting, dengan adanya penambahan luas pameran menjadi 12 ribu meter persegi. Penambahan ini menjadikan GIIAS 2024 sebagai pameran terbesar di dunia di luar China, yang melampaui pameran-pameran besar seperti Shanghai dan Beijing.
Nangoi juga menyoroti bahwa GIIAS telah melampaui pameran otomotif terkenal, seperti Geneva dan Tokyo. Pameran GIIAS 2024 akan menampilkan lebih dari 50 merek kendaraan, termasuk kendaraan penumpang, komersial, dan sepeda motor, yang menunjukkan kekuatan dan keragaman industri otomotif Indonesia.
Dengan keterlibatan merek-merek dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, China, Korea, dan Jepang, GIIAS menawarkan platform unik bagi produsen kendaraan untuk memamerkan inovasi terbaru dan bertemu dengan konsumen potensial. Nangoi berharap bahwa pameran ini akan menggairahkan industri otomotif Indonesia dan mendapatkan dukungan finansial yang lebih besar.
Meskipun target penjualan tahun ini tetap ambisius, yaitu mencapai satu juta kendaraan, Nangoi mengakui bahwa situasi pasar masih belum pasti. Namun, dia optimistis bahwa GIIAS 2024 akan menjadi langkah penting dalam menopang dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah beberapa bulan yang menantang. Pameran GIIAS 2024 dijadwalkan berlangsung pada tanggal 18-28 Juli 2024 di ICE BDS, Kabupaten Tangerang.