Kamis 02 May 2024 07:13 WIB

Sektor Otomotif Butuh SDM Andal

TMMIN bekerja sama dengan 30 rekanan logistik.   

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (keempat kanan) dan Wamenaker Afriansyah Noor (kedua kanan) didampingi jajaran Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto (ketiga kiri),  Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam (kedua kiri), mendengar penjelasan dari Direktur TMMIN Widjanarko ((kiri) mengenai pelaksanaan  TMMIN Logistics Skill Contest di kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB) Puninar Logistik, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (1/5).
Foto: Toyota
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (keempat kanan) dan Wamenaker Afriansyah Noor (kedua kanan) didampingi jajaran Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto (ketiga kiri), Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam (kedua kiri), mendengar penjelasan dari Direktur TMMIN Widjanarko ((kiri) mengenai pelaksanaan TMMIN Logistics Skill Contest di kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB) Puninar Logistik, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Di tengah kebutuhan industri yang terus bertumbuh dan perkembangan teknologi yang cepat dengan beragam kompleksitas dan risiko yang menyertainya, 

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci penting dalam meningkatkan daya saing industri nasional, termasuk di sektor otomotif.  Dalam kaitan ini PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama seluruh rantai pasok terus berupaya untuk mengembangkan program pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan SDM di sektor otomotif.

Baca Juga

Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto mengatakan program itu dirancang khusus untuk membekali pekerja dengan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menerapkan praktik-praktik terbaik di bidangnya.

“Dalam industri yang sangat bergantung pada keandalan dan keamanan rantai pasok, pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan ini tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan operasional tetapi juga tanggung jawab sosial,” ujar Nandi dalam keterangannya, Rabu (1/5/2024)

Menurut Nandi sejak tahun 2010, TMMIN telah mengutamakan pengembangan kompetensi rekanan logistik dan driver sebagai pilar penting dalam meningkatkan efisiensi dan menjaga keselamatan, salah satunya melalui kegiatan skill contest. 

“Kegiatan ini menjadi wadah bagi seluruh pelaku dalam rantai pasok logistik untuk mengakselerasi kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor otomotif dan logistik, yang memiliki dampak langsung terhadap kelancaran proses produksi hingga kepuasan akhir pelanggan,” kata Nandi.

Sebagai langkah nyata dalam pengembangan SDM melalui peningkatan keterampilan khusus bersama dengan rantai pasok, di tahun 2024 TMMIN kembali menggelar kegiatan ‘Logistic Skill Contest” yang ke-13 yang mengusung tema “Let's Create Our Future Sustainability by Strong People Development, Productivity Up and Best Competitiveness”. 

Program ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan dalam mendorong pengembangan kompetensi untuk para operator logistik termasuk driver dengan melibatkan hampir 30 rekanan yang mendukung produksi kendaraan di dalam negeri. Upaya terus dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional melalui optimalisasi transformasi industri yang kompetitif dan berkelanjutan.

Fokus utama dari upaya ini adalah untuk memastikan sistem operasi yang tidak hanya efisien tetapi juga aman. Pentingnya peran driver dalam rantai pasok, khususnya dalam hal keselamatan, menjadi kunci utama dalam program pengembangan.

Sebab, kata Nandi, kecelakaan atau insiden dalam perjalanan dapat menghambat proses produksi dan memiliki efek domino yang merugikan banyak pihak dan pelaku bisnis lainnya termasuk kepada kepuasan konsumen. Karenanya, pengembangan kompetensi pada operator driver menjadi indikator kunci dalam meminimalisir potensi risiko serta memperkuat operasi rantai pasok industri di Indonesia.

Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menegaskan, sebagai tulang punggung distribusi barang dan jasa, peran operator driver yang efisien dapat meningkatkan produktivitas dan keamanan dalam keseluruhan operasi industri dan rantai pasok. Menyadari peran strategis dalam mendukung daya saing industri nasional, peningkatan keterampilan spesifik yang relevan dan bermanfaat untuk industri keseluruhan perlu terus dikembangkan. 

Selain dari sertifikasi bagi para driver yang bersifat umum, adopsi keterampilan khusus dan baru dapat menjadi masukan penting bagi Pemerintah Indonesia khusunya untuk pengembangan sertifikasi logistik skala nasional. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan core / unique skill yang relevan dengan kebutuhan industri di masa mendatang

 “Melalui fokus pada pengembangan SDM dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan khusus, kami percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga mempersiapkan mereka dengan kompetensi yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan industri,” kata Bob.

Dengan demikian, kata Bob, mereka siap untuk bersaing dan menjadi penggerak utama dalam mendukung transformasi industri di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengembangan sertifikasi kompetensi khusus pada skala nasional.

“Sebagai salah satu contohnya, kegiatan Skill Contest telah terbukti menjadi salah satu katalis dalam peningkatan kompetensi para driver dalam menjaga aspek keselamaan yang tercermin dari tingkat penurunan total kasus kecelakaan dan insiden sebesar 90% dari tahun 2010 hingga 2023,” kata Bob Azam.

 Hingga tahun 2023, telah terjalin kolaborasi dengan hampir 30 rekanan logistik yang mendukung operasi produksi kendaraan TMMIN di dalam negeri. Jaringan luas ini menopang operasional sehari-hari yang melibatkan lebih dari 1,100 karyawan dalam proses distribusi, menunjukkan skala dan pentingnya sistem yang efisien dan terintegrasi. 

Sejak dimulainya inisiatif Skill Contest, fokus diberikan pada pengembangan master trainer sebagai strategi utama untuk meningkatkan kualitas dan keahlian dalam rantai pasok secara mandiri. Di tahun 2023, telah dikembangkan 28 orang master trainer yang tergabung dalam rantai pasok logistik Toyota yang berperan penting tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan transfer ilmu dan keterampilan khusus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement