Rabu 01 May 2024 18:50 WIB

Jumlah Investor Saham Jatim Bertambah, Tapi Transaksi Menurun

Jumlah investor institusi di Jatim meningkat hingga 152,53 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Tamu undangan merayakan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Tamu undangan merayakan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, Giri Tribroto mengatakan, pasar modal di Jatim masih menunjukan perkembangan yang baik di tengah volatilitas pasar keuangan serta ketidakpastian perekonomian global.

Ia mengungkapkan, hingga Februari 2024 jumlah Single Investor Identification (SID) investor saham di Jatim tercatat sebanyak 721.354 atau tumbuh 19,74 persen (YoY).

Baca Juga

"Kemudian untuk SID Surat Berharga Negara (SBN) tercatat 139.764 atau tumbuh 19,06 persen (YoY), dan SID Reksadana 1.538.605 atau tumbuh 17,07 persen (YoY)" kata Giri, Rabu (1/5/2024). 

Namun demikian, meski jumlah SID investor saham di Jatim meningkat, nilai transaksi pada periode tersebut hanya sebesar Rp 20,62 triliun. Turun 4,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sedangkan jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp 94,02 triliun atau meningkat 5,57 persen (YoY)," ujarnya.

Pada industri pengelolaan investasi, kata Giri, nilai penjualan reksa dana sampai dengan Februari 2024 tercatat sebesar Rp 1.663 miliar atau turun 2,38 persen (YoY). Namun demikian, tercatat peningkatan jumlah investor institusi sebesar 152,53 persen dan jumlah investor perorangan sebesar 26,44 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement