Selasa 30 Apr 2024 14:33 WIB

BRI Tingkatkan Pemahaman Hak dan Kewajiban Nasabah Mekaar

Holding BUMN ultramikro mendorong peningkatan sosialisasi kepada nasabah PNM.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan BRI selaku induk dari holding BUMN ultramikro mendorong peningkatan sosialisasi kepada nasabah PNM Mekaar. (ilustrasi)
Foto: Dok. BRI
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan BRI selaku induk dari holding BUMN ultramikro mendorong peningkatan sosialisasi kepada nasabah PNM Mekaar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) selaku induk dari holding BUMN ultramikro mendorong peningkatan sosialisasi kepada nasabah PNM Mekaar. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya peristiwa seperti nasabah mengamuk kepada penagih angsuran kredit nasabah PNM Mekaar atau Account Officer (AO).

"Spektrum kerentanan terhadap faktor-faktor yang terkait dengan kerentanan ekonomi itu di ultramikro sangat lebar. Nah, kebetulan teman-teman di PNM Mekaar itu memang paling bawah, paling rentan," ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari saat konferensi pers di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Baca Juga

Supari menyebut kerentanan ekonomi akan menjadi pemicu terjadinya peristiwa seperti yang ramai di media sosial. Antara lain saat seorang nasabah melemparkan piring kepada AO di Lamongan dan nasabah yang mengacungkan parang kepada AO di Sumatera Barat. 

"Apa yang kita akan kerjakan, walau pun ini hal kecil, kami ini terus-menerus menjadi ruang perbaikan kami. Pemberdayaan yang terus kita tingkatkan untuk semakin memahami hak dan kewajiban, kita sampaikan," sambung Supari. 

Selain itu, lanjut Supari, holding ultramikro juga membekali para AO dan mantri untuk mengedepankan empati saat melakukan proses penagihan. Supari menyebut para AO perlu memahami situasi pelaku usaha yang mungkin sedang dalam memiliki masalah.

"Harapannya dua pihak bisa mengambil jalan tengah dan nanti timbul solusi. Entah solusinya direstrukturisasi, diringankan, dan seterusnya. Ini semua akan ada dalam pemberdayaan," kata Supari. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement