Kamis 25 Apr 2024 08:23 WIB

Kejar Tayang, PT PP Rampungkan Proyek IKN sebelum 17 Agustus

PT PP telah merampungkan sejumlah paket kontrak di IKN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Jokowi saat meninjau progres pembangunan istana dan kantor presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (21/12/2023).
Foto: Dok. Kris - Biro Pers
Presiden Jokowi saat meninjau progres pembangunan istana dan kantor presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (21/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk mendapat target untuk menyelesaikan sejumlah proyek di IKN rampung pada Agustus mendatang. Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP Yul Ari Pramuraharjo mengatakan total nilai kontrak PT PP di IKN sebesar Rp 11,23 triliun. 

"Total (kontrak di IKN) kira-kira sampai Maret itu Rp 11,23 triliun," ujar Yul dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Plaza PP, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Yul mengungkapkan PT PP telah merampungkan sejumlah paket kontrak di IKN. Yul menyebut Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) I dengan nilai kontrak sebesar Rp 100 miliar serta KIPP II senilai Rp 335 miliar yang sudah rampung.  

"Kalau yang baru selesai itu infrastruktur, KIPP I dan II sudah selesai," ucap Yul.

Selain kedua proyek tersebut, Yul mengatakan perseroan saat ini tengah mengerjakan sejumlah proyek seperti bandara VVIP, Tol 3B, Sumbu Kebangsaan Barat, dan Tol 6C. Yul menyebut progres proyek-proyek tersebut bervariasi, mulai dari 10 persen hingga 50 persen. 

"Ada Tol 3B, Sumbu Kebangsaan Barat, lalu ada jalan akses masjid, lalu ada Tol 6C, m gedung di IKN, tapi semuanya dalam pembangunan, (targetnya) selesai sebelum 17 Agustus," kata Yul.

Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP Yuyus Juarsa menambahkan PT PP juga tengah mengerjakan sejumlah proyek gedung seperti Istana Presiden, Kantor Presiden, rumah susun ASN-Hankam, komplek perkantoran Bank Indonesia (BI), hingga gedung Kementerian PUPR. Seperti infrastruktur, Yuyus menyebut rata-rata progres pembangunan gedung-gedung tersebut mencapai 60 persen hingga 80 persen. 

"Progresnya bervariasi karena ada yang baru mulai dikerja samakan, jadi ada yang masih di 25 persen, tapi diminta selesai rata-rata Agustus 2024, walaupun kontraktual di Oktober. Itu kira-kira sekitar 60-80 persen progresnya sampai sekarang," kata Yuyus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement