Jumat 19 Apr 2024 10:43 WIB

Hippindo Perkuat Perdagangan Domestik Hadapi Ketidakpastian Global

Sebab sektor ritel menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

Pengunjung berbelanja di salah satu ritel modern di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung berbelanja di salah satu ritel modern di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) berkomitmen memperkuat perdagangan sektor ritel dalam negeri untuk menghadapi ketidakpastian global.

"Kami melihat bahwa saat ini kondisi global sedang tidak baik-baik saja. Kami harapkan kita fokus mengamankan perdagangan dalam negeri," kata Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah saat acara Pengukuhan Pengurus Hippindo periode 2024-2026 di Jakarta, kemarin.

Baca Juga

Budihardjo mengatakan, perdagangan dalam negeri akan menjadi target utama dari asosiasi pelaku usaha ritel tersebut di tiga tahun periode kepengurusan yang baru.

Dia menyebutkan, sektor ritel menyumbang pendapatan sebesar 52 persen untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Artinya, dapat dikatakan bahwa sektor ritel menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

Dengan anggota sekitar 80 ribu peritel, Budihardjo mengatakan Hippindo juga memiliki komitmen untuk membantu pemerintah termasuk dalam upaya pengendalian inflasi. Untuk mendukung fokus penguatan perdagangan dalam negeri, Hippindo menginisiasi gerakan "Belanja di Indonesia Aja" yang disinergikan dengan program "Beli Buatan Lokal" di bawah naungan Kemenko Bidang Perekonomian.

Budihardjo menjelaskan, gerakan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan produk atau omzet perdagangan dalam negeri. "Fokus Hippindo adalah semua anggota dan non-anggota di dalam negeri harus ada penjualan yang meningkat. Dikarenakan solusi penjualan domestik adalah solusi untuk kita bertahan," kata dia.

Gerakan "Belanja di Indonesia Aja" diyakini dapat menumbuhkan investasi melalui pembukaan pabrik untuk memenuhi sektor perdagangan dalam negeri serta menurunkan inflasi. Hippindo memandang perlunya vendor-vendor dari luar negeri untuk dapat membuat pabrik di Indonesia.

Dengan begitu, mereka dapat memproduksi beraneka jenis barang untuk mendukung pasar dalam negeri. Selain itu juga memenuhi kebutuhan untuk ekspor.

"Rantai pasokan ritel harus dijaga karena memiliki peran yang sangat penting untuk kelancaran aktivitas perdagangan dalam negeri. Rantai pasokan ritel mencakup proses dari produksi hingga konsumen akhir, melibatkan berbagai tahapan seperti pengadaan bahan baku, produksi, distribusi, penyimpanan, dan penjualan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement