REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Kamis naik dipengaruhi peluang pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada 2024.
Pada awal perdagangan Kamis (7/3/2024) pagi, rupiah dibuka meningkat 40 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 15.655 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 15.705 per dolar AS.
"Dolar AS terlihat melemah terhadap mata uang utama dunia dan emerging markets. Hari ini pun, dolar AS berpeluang melemah terhadap rupiah," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dilansir ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ariston menuturkan, pernyataan Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell di depan komite keuangan DPR semalam yang mengindikasikan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini memberikan sentimen negatif untuk dolar AS. Selain itu, data tenaga kerja AS bulan Februari 2024 versi pihak swasta ADP menunjukkan pelemahan yang turut menyumbang ke pelemahan dolar AS.
Di sisi lain, sentimen positif untuk rupiah juga bisa datang dari partner dagang besarnya China. China akan melaporkan neraca perdagangannya yang surplusnya kemungkinan melebihi bulan sebelumnya.
Ia memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp 15.620 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.700 per dolar AS.