Kamis 07 Mar 2024 07:30 WIB

Direksi Food Station Sebut Anomali Cuaca Jadi Sebab Harga Beras Naik

Anomali cuaca itu membuat hasil panen turun dan mengurangi pasokan beras.

Petugas menata beras premium di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menata beras premium di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo  menyebut anomali cuaca menjadi penyebab naiknya harga beras di pasaran. Namun, dipastikan kondisi demikian tidak berlangsung lama melalui penanganan yang cepat.

"Adanya keterbatasan produktivitas pada beras yang disebabkan karena anomali cuaca yang berdampak pada penurunan pasokan," kata Pamrihadi dalam rapat Komisi B DPRD DKI terkait persiapan ketahanan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga

Pamrihadi menuturkan adanya anomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan tujuh ton kini menjadi hanya lima ton beras saja. Penyebab ini yang menciptakan ketidakseimbangan antara produksi dengan kebutuhan penggilingan beras sehingga berakibat terjadinya kelebihan kapasitas.

"Penggilingan beras bertambah sementara jumlah lahan tidak bertambah, sehingga terjadi rebutan gabah yang pada akhirnya mempengaruhi harga," tambahnya.

Sedangkan, lanjut dia, penggilingan kecil sudah tidak dimungkinkan untuk produksi lantaran tidak adanya modal dan alat produksi yang kurang efisien.

Selain itu, perubahan cuaca dinilai juga mempengaruhi pergeseran masa tanam sehingga hasil panen tidak sebanding dengan permintaan konsumen yang tinggi. "Seharusnya masa tanam dilakukan di September namun terjadi pergeseran di Desember sehingga mengakibatkan panen juga ikut bergeser," jelasnya.

Dengan demikian, PT Food Station Tjipinang Jaya mengambil langkah dengan memaksimalkan stok Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan menambah distribusi beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) 50 kilogram hingga jelang panen 2024. Kemudian, untuk memaksimalkan ketahanan pangan pihaknya mendistribusikan ke modern retail sebanyak 15.000 ton untuk Idul Fitri 1445 Hijriah.

Menjelang Ramadhan 2024 Pemprov DKI Jakarta terus menggelar program sembako murah di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta juga menggandeng pihak swasta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station Tjipinang dalam menyelenggarakan sembako murah.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement