REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menyebut petani di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) sudah mulai melakukan panen raya padi sehingga bisa membantu menambah stok pangan nasional dan menstabilkan harga beras di pasaran.
“Petani Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah masuk masa panen raya padi dan melangsungkan kegiatan panen raya yang dimulai akhir Februari hingga diperkirakan April puncaknya. Hasil panen ini akan membanjiri ketersediaan beras di pasaran,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 24/2/2024).
Amran mengaku bahwa pihaknya terus mendorong berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat produksi padi dan jagung sebagai komoditas andalan.
Saat ini, kata Amran, Kementan sedang mengoptimalkan penanaman padi di lahan rawa dengan target 10 juta hektare. Menurut Amran, target tersebut bisa terwujud dan mampu mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Didik Rudy Prasetya mengatakan bahwa panen tahun ini mengalami peningkatan luas panen dari yang tadinya 51.741 di bulan Januari menjadi 108.435 di bulan Februari.
“Luasan tersebut akan meningkat pada bulan Maret sebesar 361.151 hektare,” kata Didik.
Rudy mengatakan total luas panen pada Januari-Desember bisa mencapai 2.028.214. Sedangkan total surplus beras masa panen 2024 diperkirakan mencapai 2.821.661 ton.
Ia menuturkan bahwa untuk surplus beras bulan Februari diperkirakan mencapai 10.926. Sedangkan untuk surplus di bulan Maret bisa mencapai 922.822. Jika melihat angka ketersediaan beras berdasarkan stok tahun lalu maka sebenarnya tidak ada kekurangan ketersediaan beras.
“Karena secara kumulatif masih ada sisa stok tahun lalu jika ditambahkan panenan Januari dan Februari maka masih ada surplus sekitar 2,8 juta ton. Saya yakin Indonesia banjir gabah," ujar Rudy.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Supriyanto mengaku optimistis dengan kinerja produksi padi tahun ini yang mampu menambah stok beras hingga berlipat.
Apalagi, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian secara intensif terus memberikan bantuan benih secara gratis.
"Dari Jawa Tengah kami sangat yakin dan juga optimis pasokan beras hasil panen petani tahun ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri," jelas Supriyanto.