Senin 05 Feb 2024 12:58 WIB

Ekonomi pada 2023 Melambat, Ini Penyebabnya Menurut BPS

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 5,05 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (22/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 5,05 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada 2022 yang mencapai 5,31 persen.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, perlambatan ekonomi tersebut salah satunya didorong oleh melambatnya ekonomi global. Fenomena El Nino pun turut memengaruhi.

Baca Juga

"Fenomena El Nino yang berdampak pada pertumbuhan lapangan usaha pertanian," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2/2024). Ia menambahkan, dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi tersebut disumbang oleh industri manufaktur, perdagangan, dan transportasi. 

Di tengah perlambatan ekonomi global, kata dia, ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh 5,05 persen itu merupakan prestasi. Dijelaskan, pertumbuhan Indonesia yang tetap kuat tercermin dari peningkatan aktivitas produksi, di mana PMI-BI pada kuartal IV 2023 yang tetap berada di 51,20 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2022.

Aktivitas produksi yang meningkat juga tercermin dari produksi semen yang tumbuh 13,84 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal IV 2023. Amalia melanjutkan, peningkatan mobilitas masyarakat dan persiapan pemilu pada kuartal IV 2023 juga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Tercatat, jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan. Di antaranya angkutan rel naik 20,39 persen yoy, angkutan laut naik 10,62 persen yoy, angkutan udara naik 16,46 persen yoy. Sementara, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tumbuh 27,72 persen yoy.

Momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024 dinilai ikut mendorong peningkatan mobilitas penduduk dan pariwisata, dan aktivitas ekonomi lainnya. Amalia menuturkan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2023 didukung pula oleh persiapan Pemilu 2024, baik yang dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara Pemilu seperti Rakernas, Rakerda, Rapimnas, konsolidasi nasional, dan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement