Rabu 24 Jan 2024 15:18 WIB

Pertumbuhan Industri Fintech Diramal Melesat, Ini Pemicunya

Ada tiga alasan yang mendasari fintech akan mengalami pertumbuhan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Fintech (ilustrasi).
Foto: flicker.com
Fintech (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) optimistis pertumbuhan industri teknologi keuangan atau fintech di Indonesia akan mengalami kemajuan di 2024. Direktur Eksekutif Aftech Aries Setiadi menilai, ada tiga alasan yang mendasari fintech akan mengalami pertumbuhan.

Pertama, dari sisi makroekonomi Indonesia yang tumbuh cukup kuat pascapandemi dan berada di tren lima persen. Hal ini juga diikuti dengan prediksi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan tumbuh 15 persen per tahun sampai 2025.

Baca Juga

"Jadi tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi kalau walaupun sekarang mungkin porsi ekonomi digital masih kecil tetapi dengan kelipatan yang tinggi itu akan mengejar, itu optimisme yang pertama," ujar Arief dalam konferensi pers bertema Inklusi Keuangan Dorong Kemajuan Ekonomi 2024 di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka Mall Lantai 3 Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Kedua, lanjut Aries, kemajuan fintech ditopang dengan sudah adanya regulasi yang kuat. Jika sebelumnya aturan hanya setingkat kelembagaan, kini keberadaan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) membuat fintech bisa lebih kuat.

Selain itu, permintaan akan kebutuhan teknologi keuangan yang masih tinggi. Aries menyebut, saat ini masih ada sekitar 97,7 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 48 persen yang belum terjangkau layanan perbankan.

"Demand-nya masih tinggi. Kalau kita lihat angka masyarakat Indonesia yang unbanked itu masih 97,7 juta masyarakat Indonesia atau 48 persen ini ada potensi di masyarakat yang belum tersentuh oleh teknologi dan tersentuh dan akhirnya meningkatkan inklusi Keuangan di Indonesia," ujarnya.

Sehingga, tiga faktor tersebut yang menjadi dasar bagi Aftech menilai proyeksi kemajuan industri fintech. Meskipun demikian, Aries menilai perlunya kehati-hatian mengingat kondisi geopolitik dunia yang bisa menyebabkan adanya sentimen negatif. Begitu juga pelaksanaan Pemilu 2024 yang bisa meningkatkan transaksi keuangan tetapi di sisi lain bisa menimbulkan ketidakpastian.

"Tetapi dari asosiasi kita bareng dengan para member terus menggalakkan optimisme agar masyarakat juga punya digital trust yang tinggi pada sektor keuangan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement