Kamis 18 Jan 2024 19:12 WIB

Antisipasi Volatilitas Pasar, Risiko Ini Perlu Diwaspadai

Ekonomi global pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh moderat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Reksadana Manulife Ezra Nazula.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Reksadana Manulife Ezra Nazula.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memproyeksikan pasar finansial akan positif pada tahun ini. Director and Chief Investment Officer - Fixed Income Manulife, Ezra Nazula mengatakan di tengah euforia pasar pada awal 2024, terdapat beberapa risiko yang harus dicermati.

Dia menuturkan, volatilitas dapat terjadi jika pemangkasan suku bunga The Fed tidak sesuai dengan ekspektasi. "Pasar memperkirakan pemangkasan akan sebesar 150 bps, sedangkan The Fed memberi sinyal pemangkasan hanya 75 bps," kata Ezra dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/1/2024).

Baca Juga

Selain itu, Ezra juga menyebut terdapat risiko geopolitik di beberapa kawasan. Menurutnya, eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel dengan Hamas dapat menjadi perang proksi antar berbagai negara.

Di kawasan Asia, Ezra mengatakan pemilu di Taiwan dapat mengubah arah kebijakan diplomatik dan geopolitik antara Taiwan dengan China. Sementara itu, pemilu di Amerika Serikat pada 5 November 2024 dapat mengubah arah diplomatik dan geopolitik dunia.

Ezra menambahkan, ekonomi global pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh moderat dan inflasi juga akan lebih melandai jika dibandingkan pada 2023. Ezra menuturkan, tingkat suku bunga sudah mendekati puncak siklusnya.

Dokumen Dot Plot FOMC di bulan Desember 2023 mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga dapat lebih besar dibandingkan perkiraan sebelumnya. "Ini mengafirmasi harapan pasar terhadap The Fed untuk dapat lebih agresif dalam menurunkan suku bunga pada 2024," ujar Ezra.

Menurut Ezra, perkembangan outlook suku bunga dan ekonomi Amerika Serikat menjadi katalis bagi pasar global secara menyeluruh. Hampir seluruh sektor berkontribusi secara merata dalam penguatan pasar mengindikasikan optimisme terhadap outlook ekonomi secara keseluruhan.

"Penurunan imbal hasil US Treasury terjadi di seluruh tenor, merespon ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed di 2024 dan hasil lelang US Treasury yang kuat. Indeks USD yang terus melemah menjadi faktor positif bagi pasar finansial dunia," jelas Ezra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement