Senin 15 Jan 2024 16:42 WIB

Layanan Lost and Found, KCIC Pastikan Barang Tertinggal Milik Penumpang Diamankan

Seiring bertambah jumlah penumpang Whoosh, laporan barang tertinggal juga naik.

Penumpang kereta cepat Whoosh berjalan menuju pintu keluar setibanya di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang kereta cepat Whoosh berjalan menuju pintu keluar setibanya di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan bahwa barang tertinggal milik penumpang akan diamankan petugas dan langsung melalui proses pendataan dan penyimpanan pada sistem Lost and Found Kereta Cepat Whoosh.

"Hal tersebut akan memudahkan proses pencarian dan pengembalian saat ada penumpang yang melaporkan barang tertinggal," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).

Baca Juga

Eva menyampaikan, di tengah tingginya jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh, saat ini laporan kejadian penumpang yang mengalami ketinggalan barang juga terus meningkat. Menurut dia, melalui sistem lost and found yang dimiliki KCIC, SDM yang profesional, serta perangkat keamanan seperti CCTV di kereta dan di stasiun, KCIC memastikan bahwa semua barang yang tertinggal yang diamankan oleh petugas akan disimpan pada lost and found yang ada di stasiun.

KCIC juga memanfaatkan sistem pengamanan berupa perangkat CCTV yang telah tersebar di sejumlah titik baik di stasiun dan kereta, jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk proses penanganan barang tertinggal.

Sejak pertama kali dioperasikan, tercatat sudah sebanyak 582 barang yang tertinggal oleh penumpang di Stasiun maupun di dalam Whoosh. Barang yang tertinggal mulai dari laptop, handphone, uang tunai, perhiasan, aksesoris, koper, tas, alat makan dan minum, hingga dokumen pribadi seperti kartu identitas dan paspor. Ia menyebut secara keseluruhan nilai total barang-barang tersebut diperkirakan mencapai Rp 500 juta.

"Sistem yang dibangun dan petugas yang profesional membuat pengembalian barang ke penumpang rata-rata hanya membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam sejak dilaporkan, namun tentunya kami juga membutuhkan kerjasama dari penumpang agar segera melaporkan jika terdapat barang tertinggal," ujar Eva.

Eva mengatakan, penumpang yang merasa ketinggalan barang, dapat menghubungi pelayanan pelanggan atau langsung bertemu petugas yang ada di stasiun maupun di kereta. Penumpang dapat menyampaikan deskripsi barang yang hilang, waktu kejadian, dan nomor tiket jika yang bersangkutan merupakan penumpang.

KCIC meyakinkan barang penumpang yang tertinggal dan ditemukan oleh petugas akan diamankan dan proses pengembalian akan dilakukan dalam waktu yang cepat. Seluruh petugas dilatih untuk menangani barang-barang yang tertinggal dengan hati-hati dan disimpan di ruangan yang aman serta dijaga dengan baik.

Eva menekankan meski ini merupakan komitmen petugas untuk menjaga barang-barang penumpang, tapi seluruh penumpang tetap diimbau agar tetap menjaga barang bawaan mereka selama berada di stasiun maupun dalam perjalanan dengan Whoosh. Khususnya pada saat akan turun kereta penumpang agar memeriksa kembali seluruh barang bawaan di area rak bagasi dan pada kursi penumpang.

"Kami ingin para penumpang merasa percaya diri dan aman saat menggunakan layanan Whoosh. Pencapaian ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami dalam menyediakan layanan transportasi yang andal dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement