REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi kecelakaan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang menyebabkan mobil Toyota Avanza Veloz terbelah dua. Kecelakaan itu muncul beberapa pekan setelah skandal Daihatsu mengenai keselamatan mencuat, termasuk model Toyota Avanza.
Menanggapi kecelakaan itu, Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan, sulit untuk tidak menghubungkan terbelah duanya Avanza tersebut dengan skandal global Daihatsu. Meski begitu, kata dia, harus tetap memberikan penilaian secara bijaksana.
"Melihat kondisi Veloz sungguh sulit untuk menghindari menghubungkan dengan skandal global Daihatsu yang baru-baru ini terkuak. Namun kita harus bijaksana untuk tidak serta merta memberikan penilaian," ujarnya kepada Republika, Jumat (12/1/2024).
Penilaian yang diberikan harus bijaksana, sambungnya, karena Daihatsu pusat belum membeberkan secara rinci soal apa saja yang ditutupi dari publik selama 30 tahun lebih. Informasi itu, tegas dia, masih ditunggu dunia. Bebin pun mengomentari kecelakaan yang terjadi di Pariaman tersebut. "Apa yang terjadi sangat ekstrem, sehingga kontruksi body tidak lagi mampu bertahan," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy mengatakan, kecelakaan maut yang membuat Avanza terbelah dua bukan disebabkan skandal Daihatsu terkait dengan tes keselamatan yang di dalamnya termasuk menimpa model Avanza. “Sudah kita cek dan hal itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah tes keselamatan Daihatsu,” katanya.
Seperti diketahui skandal Daihatsu terkait uji keselamatan menimpa 12 model mobil yang dipasarkan oleh Toyota selain sekitar total 66 model Daihatsu. Di antaranya Avanza dan Veloz. Berbeda dengan di Thailand yang mengharuskan Toyota melakukan uji keselamatan ulang terhadap produk Veloz, otoritas di Indonesia tidak mengharuskan Toyota atau Daihatsu menguji ulang tes keselamatan.