REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karena pasar kendaraan listrik di kawasan enam negara Asia Tenggara saat ini relatif baru dan belum sepenuhnya dieksplorasi, terdapat peluang bagus bagi pelaku industri yang sudah ada maupun startup kecil dan baru.
Studi EY-Parthenon menyoroti empat hal krusial bagi para pelaku industri yang berusaha untuk berhasil dalam rantai nilai kendaraan listrik di ASEAN-6 yang harus mereka hadapi.
Pertama, keahlian sektor. Perusahaan perlu mempertimbangkan kemampuan, aset, dan hubungan yang sudah ada yang dapat memberi mereka keunggulan di pasar kendaraan listrik yang tergolong baru. Kedua, skalabilitas. Perusahaan perlu memanfaatkan sumber daya finansial dan nonfinansial untuk meluncurkan produk dan layanan terkait kendaraan listrik, serta mengelola pertumbuhan yang cepat.
Ketiga, pendanaan. Perusahaan harus mengatasi faktor krusial ini untuk mengatasi tingginya biaya akuisisi awal dan rendahnya permanfaatan awal di banyak bagian rantai nilai ASEAN-6 yang sedang berkembang. Terakhir, keunggulan teknologi. Hal ini memberikan keunggulan daya saing di pasar terkait kendaraan listrik, seperti perangkat lunak atau baterai tertentu dan teknologi manufaktur komponen kendaraan listrik.
EY-Parthenon Partner, Industrial and Value Creation at Ernst & Young Solutions LLP, Susana Utama, menyimpulkan, dibandingkan dengan pasar kendaraan listrik yang lebih mapan, ASEAN-6 bisa menjadi pasar yang berpotensi mengutungkan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi. Berbagai keunggulan yang dimiliki negara-negara ini, termasuk cadangan bahan baku utama yang signifikan untuk produksi baterai, kapasitas manufaktur mobil yang mapan, dan lingkungan yang menguntungkan bagi investor asing, sangat menarik bagi para investor.
"Namun, meraih kesuksesan di kawasan ini tidak akan mudah," kata Susana.
Keberhasilan memerlukan pemahaman yang kuat terhadap pasar-pasar lokal, value pools yang tersedia, serta operasi yang sudah ada dalam rantai nilai. Yang penting adalah komitmen jangka panjang, visi yang jelas, dan strategi yang terperinci.
"Hasil yang diraih akan sepadan dengan usaha yang diberikan," kata Susana.