Ahad 07 Jan 2024 08:15 WIB

Bukan Hanya Bali, Aceh Berpotensi Jadi Pilihan Wisata Favorit Bagi Turis Timur Tengah

Bukan tidak mungkin kondisi itu mengalihkan wisatawan Timur Tengah dari Bali.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Masjid Raya Baiturrahman, Aceh.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Masjid Raya Baiturrahman, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini Bali menjadi primadona bagi sektor pariwisata Indonesia. Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun menjadikan Pulau Dewata itu sebagai tujuan destinasinya. Bahkan banyak turis asing mengenal lewat Indonesia lewat Bali.

Hanya saja, pernyataan Anggota DPD RI Perwakilan Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa soal penutup kepala dianggap meresahkan, terutama bagi wisatawan Muslim. Bukan tidak mungkin kondisi itu mengalihkan wisatawan Timur Tengah dari Bali ke daerah lain di Tanah Air.

Baca Juga

Ada beberapa daerah di Tanah air yang tengah dikembangkan menjadi wisata halal, salah satunya Aceh. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan, provinsinya berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi halal.

Dijelaskan, lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan sepanjang 2022 yaitu di provinsi ujung paling barat Indonesia. Meliputi Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, dan Aceh Utara.

Disbudpar Aceh terus mengembangkan pariwisata halal melalui berbagai program. Salah satunya Expo Produk Usaha Halal Aceh dan berbagai kegiatan lainnya.

Sistem pemerintahan dan masyarakat Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam dinilai dapat menjadi nilai pendukung dalam pengembangan wisata halal. Selain itu, wisata halal tersebut juga memfokuskan pengembangan pariwisata halal guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 3.108 wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing berkunjung ke Provinsi Aceh pada Agustus 2023. Wisatawan itu didominasi dari Malaysia.

Disebutkan, pada Agustus 2023 sebanyak 2.592 orang turis asal Malaysia berkunjung ke Aceh. Kemudian warga negara asal Singapura 59 orang, Prancis 48 orang, Belanda 39 orang, Jerman 35 orang, dan puluhan warga dari berbagai negara lainnya.

BPS mencatat sejak Januari-Agustus 2023, kunjungan wisatawan mancanegara ke Aceh memang di dominasi oleh warga negara Malaysia. Pada Januari tercatat 1.157 orang turis Malaysia, kemudian Februari sebanyak 1.703 orang, dan Maret sebanyak 1.588 orang.

Kemudian pada April sebanyak 886 orang, Mei sebanyak 2.017 orang, Juni sebanyak 1.701 orang, pada Juli sebanyak 1.866 orang dan Agustus mencapai 2.592 orang. BPS juga mencatat pada Agustus 2023 penumpang penerbangan internasional di Aceh sebanyak 15.845 orang. Angka ini mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya sebanyak 19.496 orang.

Sedangkan untuk penerbangan domestik sebanyak 50.507 orang. Ia mengatakan, angka ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 58.182 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement