Jumat 05 Jan 2024 06:40 WIB

Kemendag Implementasikan Tiga Perjanjian Dagang Sepanjang 2023

Perjanjian dagang buka akses pasar baru dan tak tergantung pada pasar tradisional.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dampingi Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Riyadh, Arab Saudi.
Foto: dok istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dampingi Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Riyadh, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat sepanjang 2023 telah mengimplementasikan tiga perjanjian dagang dengan Uni Emirat Arab, Asean dan Korea.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut tiga perjanjian yang telah diimplementasikan adalah Perjanjian Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement.(IUAE-CEPA) per 1 September 2023, perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan Indonesia-Korea CEPA diimplementasikan per 2 Januari 2023.

Baca Juga

"Pada 2023, kita telah membuka akses pasar sebagai upaya menciptakan pasar baru. Presiden perintahkan agar tidak tergantung pada pasar tradisional," ujar Zulkifli saat Outlook Kementerian Perdagangan 2024 di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Zulkifli mengatakan, perjanjian dagang dengan negara-negara nontradisional dapat berkontribusi menciptakan pasar baru untuk meningkatkan ekspor.

Terdapat juga beberapa perjanjian perdagangan yang telah diselesaikan pada 2023 yakni Protokol Pertama Perubahan ASEAN–Hong Kong FTA (AHKFTA) dan Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Ditandatangani pula sejumlah perjanjian perdagangan yaitu Indonesia-Malaysia Border Trade Agreement (BTA), International Coffee Agreement (ICA) 2022, dan Protokol Kedua Perubahan ASEAN–Australia–New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

Pada 2023, Indonesia mendapatkan mandat untuk menjadi tuan rumah ASEAN atau memegang Keketuaan ASEAN 2023. Keketuaan Indonesia di ASEAN juga memberikan capaian penting di bidang perdagangan dengan penyelesaian tujuh prioritas ekonomi ASEAN.

"Misi dagang berperan dalam promosi ke pasar-pasar tujuan ekspor nontradisional. Misi dagang ke Arab Saudi pada Januari 2023 telah menghasilkan kontrak kerja sama senilai 155,7 juta dolar AS," kata Zulkifli.

Misi dagang ke Mesir pada Mei 2023 juga berhasil membukukan potensi transaksi senilai 859 juta dolar AS. Selain itu, promosi produk Indonesia melalui pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 pada 18 Oktober-18 Desember 2023 menghasilkan total transaksi 30,5 miliar dolar AS.

"Capaian ini melampaui target TEI ke-38 yang ditetapkan sebesar 11 miliar dolar AS," ujar Zulkifli.

Adapun tiga negara dengan nilai transaksi tertinggi di TEI adalah India dengan total 7,58 miliar dolar AS, Malaysia 6,32 miliar dolar AS, China 5,59 miliar dolar AS. Ketiganya mencakup 63,9 persen dari total transaksi di TEI ke-38.

Bersamaan dengan TEI ke-38, acara Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 19-21 Oktober 2023 juga berhasil membukukan transaksi dagang yang setara dengan Rp 330 miliar. Transaksi tersebut berasal dari pembeli dalam negeri dan luar negeri di antaranya AS, Korea Selatan, Prancis, Uni Emirat Arab, Malaysia, Oman, Lebanon, Arab Saudi, Somalia, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement