Selasa 02 Jan 2024 17:54 WIB

Dukung Percepatan Musim Tanam, Ini Strategi Pupuk Indonesia

Tri menyampaikan, pupuk bersubsidi dapat langsung digunakan oleh petani.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk di akhir tahun 2023, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi dan nonsubsidi.
Foto: Dok Pupuk Indonesia
Dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk di akhir tahun 2023, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi dan nonsubsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) langsung tancap gas dalam memastikan musim tanam awal 2024 dapat berjalan maksimal. Bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Pupuk Indonesia terus meningkatkan distribusi, menjaga ketersediaan pupuk, sekaligus mendorong petani melakukan pembelian dan penebusan pupuk secara lebih awal.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pupuk Indonesia siap memberikan dukungan penuh terhadap program percepatan musim tanam, salah satunya dengan mempercepat penyaluran pupuk bersubsidi. Di awal tahun ini, Pupuk Indonesia memastikan pupuk bersubsidi sudah tersedia di seluruh kios dan dapat ditebus oleh petani yang sudah terdaftar. 

Baca Juga

"Kami mengapresiasi petani yang telah menebus pupuk bersubsidi lebih awal pada 2024," ujar Tri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Tri menyampaikan pupuk bersubsidi dapat langsung digunakan oleh petani, khususnya yang menanam komoditas strategis nasional seperti padi, jagung, kedelai, dan sebagainya. Untuk itu, Pupuk Indonesia terus menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai penugasan pemerintah, serta meningkatkan ketersediaan pupuk nonsubsidi di berbagai kios-kios eksisting maupun kios komersial.

"Sebagai BUMN yang mengemban mandat dari pemerintah untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional, kami memberikan dukungan penuh terhadap kesuksesan musim tanam kali ini," ucap Tri.

Tri mengatakan Pupuk Indonesia tidak sekadar memastikan penyaluran pupuk subsidi berjalan lancar tetapi juga memberikan kemudahan akses pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi.

Tri mengatakan sebagai salah satu upaya Pupuk Indonesia untuk mempercepat penyaluran pupuk bersubsidi dan memberikan kemudahan petani membeli pupuk nonsubsidi, sekaligus mempromosikan produk-produknya, Pupuk Indonesia menggelar Bazar Pupuk yang dihadiri sekitar 50 ribu lebih petani di GOR Satria, Kota Purwokerto, Jawa Tengah.

Lewat Bazar Pupuk, Pupuk Indonesia berharap petani bisa mendapatkan kemudahan bukan hanya dari ketersediaan pupuk, tetapi juga dari sisi jangkauan harga yang lebih menguntungkan petani.

"Selain memudahkan akses pupuk, dalam kegiatan Bazar Pupuk ini, Pupuk Indonesia juga mengadakan sosialisasi dan edukasi terkait dosis pemupukan dengan menghadirkan mobil uji tanah," ungkap Tri. 

Sebagai salah satu sarana riset, ucap Tri, mobil uji tanah memiliki kemampuan untuk meneliti dan menganalisa sampel tanah, serta memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat secara lebih spesifik, baik spesifik lokasi maupun komoditas. Tri berharap para petani dapat melakukan pemupukan secara presisi dengan tingkat produktivitas yang optimal.

Di tempat yang sama, Pupuk Indonesia juga melakukan sosialisasi Program Makmur. Program ini tidak hanya tentang pemupukan, melainkan juga memberdayakan petani melalui pendampingan intensif, akses permodalan, perlindungan risiko, hingga jaminan pasar. 

"Dengan langkah ini, Pupuk Indonesia ingin memastikan bahwa produktivitas pertanian dan ketahanan pangan dapat terus meningkat, serta membawa dampak positif bagi petani dan masyarakat setempat," sambung Tri. 

Tri mengatakan ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.744.302 ton hingga 31 Desember 2023. Angka ini terdiri atas pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk nonsubsidi sebesar 529.022 ton. 

"Rinciannya, urea subsidi sebesar 783.317 ton dan NPK subsidi sebesar 431.963 ton. Sementara urea non-subsidi sebesar 436.984 ton dan NPK non-subsidi 92.038 ton. Ketersediaan stok pupuk bersubsidi sudah mencapai 236 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah," ucap Tri.

Untuk mendukung penyaluran pupuk kepada petani, khususnya di wilayah Jawa Tengah, sambung Tri, Pupuk Indonesia juga telah menyediakan fasilitas distribusi yang lengkap distribusi dan mencakup 78 gudang lini 3, 238 distributor, dan 5.075 kios resmi. Sebagai langkah pengawasan, Pupuk Indonesia juga menugaskan 70 petugas lapangan yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi secara teknis dengan berbagai pihak di lapangan. 

"Kami berkomitmen memenuhi mandat pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi para petani di penjuru Indonesia dengan memastikan bahwa pupuk bersubsidi dan nonsubsidi tersedia dengan cukup di kios resmi dan melalui kios-kios baru," kata Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement