REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2023 sukses digelar. Di tengah menurunnya daya beli masyarakat, pelaksanaan Harbolnas 12.12 mencatatkan transaksi melebihi target yang dicanangkan, yakni mencapai Rp 25,7 triliun.
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) selaku pengelola Harbolnas masih menggandeng NIQ Indonesia untuk bisa mendapat gambaran transaksi yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Executive Director idEA, Arshi Adhini menyampaikan, rasa takjubnya pada potensi yang dimiliki pasar digital Indonesia.
"Sebelumnya banyak yang beranggapan dengan dihapusnya PPKM akan berdampak pada penurunan aktivitas belanja online di marketplace. Faktanya, optimisme kami, para pelaku industri, terbukti. Transaksi produk lokal mencapai Rp 12,3 triliun selama gelaran Harbolnas 2023 ini," kata Arshi dalam 'Pemaparan Hasil Riset Harbolnas 2023' di Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).
Pihaknya sangat optimistis catatan positif akan bisa diraih dari pelaksanaan belanja yang diwarnai diskon besar-besaran tersebut. "Digitalisasi jelas adalah sebuah keniscayaan. Jadi, kami mengimbau para pelaku usaha lokal, baik UMKM, industri, maupun artisan terus meningkatkan keahlian digitalnya," ucap Arshi.
Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Theodore Sutarto menilai penting untuk terus mengawal pertumbuhan industri e-commerce ke depan. "E-commerce sampai dengan saat ini memang memberikan kontribusi yang besar dalam ekonomi digital, sehingga apa yang di-capture dalam report Harbolnas memberikan potret nyata potensi e-commerce yang mendukung pengembangan ekonomi digital indonesia," ujar
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Liz Zeny mengapresiasi terselenggaranya Harbolnas 2023 yang terbukti mendorong transaksi produk lokal. "Semua yang terlibat dalam kegiatan menunjukkan kepeduliannya pada perkembangan produk lokal. Komitmen terlihat dengan khusus menyediakan dua hari, ditambah promo yang sangat menarik untuk mendorong transaksi produk lokal," ujarnya.
Survei yang dilakukan NIQ Indonesia pada gelaran Harbolnas 2023 menemukan beberapa fakta menarik di kancah ekonomi digital negeri ini, terlebih pada sektor
perdagangan melalui sistem elektronik. Selain mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp 25,7 triliun, terlihat juga bagaimana masyarakat pada kelompok status sosial kelas atas makin gandrung pada produk lokal.
Director of NIQ Indonesia, Rusdy Sumantri menegaskan temuan ini lantaran dominasi pelaku belanja online pada Harbolnas kali ini didominasi masyarakat dengan kelas ekonomi atas. "Seiring dengan itu, transaksi produk lokal meningkat di banyak kategori. Yang paling mencolok ada di kategori personal care," ujar Rusdy.