Selasa 19 Dec 2023 18:02 WIB

Kemenhub Prediksi 107 Juta Masyarakat Lakukan Perjalanan Selama Nataru

Mayoritas responden memilih mobil pribadi untuk melakukan perjalanan selama nataru.

Foto udara kepadatan kendaraan di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (1/1/2023). Sebanyak 107 juta orang akan melakukan perjalanan selama natal dan tahun baru.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara kepadatan kendaraan di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (1/1/2023). Sebanyak 107 juta orang akan melakukan perjalanan selama natal dan tahun baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebanyak 107 juta masyarakat akan melakukan perjalanan berupa wisata dan mudik selama momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Yang akan mudik itu 107 juta atau 39 persen (masyarakat) atau lebih tinggi dari tahun yang lalu lebih tinggi 43 persen jadi ini cukup challenging juga,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Pembukaan Posko Pusat Angkutan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga

Menhub Budi menyampaikan, mayoritas responden survei yang terdiri atas 40 ribu orang memilih mobil pribadi dalam melakukan perjalanan. Selain karena penggunaan mobil dinilai lebih praktis dalam melakukan mobilisasi, peningkatan infrastruktur jalan terutama jalan tol juga menjadi alasan mudik menggunakan mobil lebih diminati.

Kemudian sebanyak 17 persen responden memilih untuk mudik menggunakan motor. Kendati demikian, Menhub mengimbau agar pemudik yang akan mudik menggunakan fasilitas mudik gratis yang disediakan oleh BUMN maupun swasta demi menekan angka kecelakaan.

“Saya sudah membuat surat, mudah-mudahan surat itu di-endorse oleh media dan fasilitas mudik gratis ini sangat mungkin bagi saudara-saudara kita akan melakukan perjalanan,” ucapnya.

Lebih lanjut survei juga mendata bahwa sebanyak 13 persen masyarakat akan memilih mudik dan berwisata menggunakan kereta api. Lalu 11 persen menggunakan pesawat, 10 persen menggunakan bus, penyeberangan 6 persen dan kapal laut 3 persen.

Namun demikian, lanjut Budi, semua sektor transportasi memiliki tantangan dan hambatan yang harus diantisipasi secara baik. Ia meminta posko pemantauan tersedia di setiap jenis moda transportasi agar mobilisasi masyarakat dapat terpantau secara langsung serta memudahkan koordinasi antar kementerian/lembaga.

“Perlu dibentuk posko-posko, baik di tingkat pusat, di sektor kereta api, darat, laut dan udara agar kita dapat memantau secara langsung,” tuturnya.

Adapun puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2024 diprediksi akan terjadi pada tanggal 25 Desember 2023 dan 1 Januari 2024.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement