Sabtu 16 Dec 2023 18:30 WIB

Pertamina Gandeng Perusahaan Jepang Kembangkan Bisnis LNG

Pengembangan CCUS adalah kolaborasi yang menjanjikan.

Ilustrasi LNG Pertamina.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi LNG Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Jepang JERA menandatangani nota kesepahaman pertukaran informasi untuk meningkatkan rantai pasok bahan bakar dan menciptakan peluang investasi infrastruktur liquefied natural gas (LNG) serta bahan bakar rendah karbon seperti hidrogen atau amonia.

Selain itu, kolaborasi ini akan mencakup transportasi LNG dan hidrogen atau amonia, Operation & Maintenance (O&M) terminal penerimaan LNG, serta pembangunan kapasitas melalui benchmarking, pelatihan, dan/atau pertukaran untuk meningkatkan efisiensi operasional penanganan LNG.

Baca Juga

"Selain itu, upaya kolaboratif kami akan diperluas ke Low Carbon Fuel, melalui pengembangan proyek Green Hydrogen/Ammonia, yang bertujuan untuk memfasilitasi produsen listrik dalam upaya dekarbonisasi melalui substitusi bahan bakar," ungkap Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A Salyadi Saputra di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Kedua belah pihak juga akan mempertimbangkan pengembangan bisnis baru yang terkait dengan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Salyadi menilai, pengembangan CCUS adalah kolaborasi yang menjanjikan mengingat portofolio Pertamina yang substansial dengan setidaknya delapan proyek CCS/CCUS di Indonesia.

Senior Managing Executive Officer and Chief of Global Strategist JERA, Steven Winn menyampaikan pihaknya memahami bahwa gas dan LNG adalah kunci dalam proses dekarbonisasi di Indonesia. Menurutnya, dekarbonisasi bukan panduan satu ukuran untuk semua, tetapi perlu disesuaikan secara khusus untuk setiap negara.

"Kami akan menyediakan solusi terkini untuk isu energi di Indonesia, sambil memperkuat rantai nilai untuk bahan bakar yang lebih hijau," ujar Winn.

JERA dan Pertamina akan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah jangka pendek hingga menengah terkait peningkatan permintaan energi, sambil secara bertahap menyelesaikan masalah jangka menengah hingga panjang terkait dekarbonisasi energi melalui kolaborasi pada rantai nilai LNG dan hidrogen/amonia di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement