REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan adanya kontrak baru Rp 2,5 triliun pada 2024 mendatang.
Director of Engineering & Development WSBP Bambang Dwi Wijayanto mengatakan estimasi nilai kontrak yang akan diraih perseroan hingga akhir tahun sebesar Rp 2 triliun sampai Rp 2,1 triliun.
"Proyek-proyek baru 2024 kami targetkan kurang lebih Rp 2,3 triliun -- Rp 2,5 triliun," kata Bambang melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Sementara realisasi kontrak baru WSBP hingga November 2023 sudah mencapai lebih dari Rp 1 triliun. "Sampai dengan November 2023, kami mendapat nilai kontrak baru kurang lebih Rp 1,3 triliun," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, ada sejumlah proyek yang masih akan dilanjutkan oleh perseroan pada tahun depan, seperti menggarap proyek IKN, pembangunan Jalan Tol Jambi, hingga proyek Tol Palembang."Tahun depan kami akan melirik proyek LRT dan MRT, juga jalan tol yang ada di Jabodetabek," imbuhnya.
Corporate Communication Manager WSBP Indra Kurnia mengatakan nilai kontrak baru mencapai Rp 1,15 triliun, atau 40 persen dari target.
Adapun, sekitar 67 persen kontrak baru perseroan berasal dari pasar di luar induk usaha atau PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). Porsi kontrak non-Waskita Group tumbuh 212 persen secara year-on-year (yoy).
Secara terperinci, nilai kontrak jumbo WSBP dipimpin oleh proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yaitu paket pembangunan jalan feeder atau distrik senilai Rp 98,65 miliar. Selanjutnya, proyek Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan Paket 3 sebesar Rp 95,57 miliar.
Kontrak perseroan lainnya disumbang oleh Tol Bayung Lencir Tempino Seksi 1 Jambi senilai Rp 92,81 miliar. Kemudian disusul oleh Tol IKN Segmen SP Tempadung - Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 86,14 miliar, dan proyek regasifikasi Sumbawa LNG Terminal sebesar Rp 85,90 miliar.