REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Konsumsi BBM jenis gasolin dalam rangka Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi bakal melonjak hingga 8 persen.
Menyikapi hal ini, PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT) memastikan kesiapan pasokan dan infrastruktur distribusi dan pelayanan pengisian BBM guna memenuhi kebutuhan masyarakat pada momentum liburan akhir tahun tersebut.
Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti mengungkapkan, dalam rangka mempersiapkan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Pertamina Patra Niaga Regional JBT kembali membentuk satuan tugas (satgas).
“Satgas Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Naru) bakal mulai efektif bekerja mulai Jumat 15 Desember 2023 hiSenin 8 Januari 2024 dalam rangka memenuhi kebutuhan energi seperti BBM, LPG, dan avtur di Provinsi Jawa Tengah dan DIY,” ujarnya di Semarang, Selasa (12/12).
Aji Anom menyampaikan, dalam menyambut masa liburan akhir tahun dan masa siaga satgas tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional JBT akan fokus pada jalur transportasi dan mobilitas masyarakat antardaerah.
Baik jalur Tol Trans-Jawa, jalur Pantura, maupun jalur tengah wilayah Jawa Tengah, kemudan jalur selatan, jalur lintas pantai selatan hingga DIY. Di semua jalur itu akan disiagakan baik SPBU untuk kebutuhan BBM maupun agen/pangkalan siaga untuk kebutuhan LPG.
Untuk itu, Pertamina Patra Niara Regional JBT telah memastikan semua stok energi tersebut dalam kondisi yang sangat aman guna memenuhi kebutuhan masyarakat pada musim liburan akhir tahun nanti.
“Hal ini berdasarkan monitoring proses distribusi juga terus dipantau melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC) dan dashboard digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU),” katanya.
Pertamina Patra Niaga Regional JBT, dia melanjutkan, juga telah menghitung proyeksi peningkatan konsumsi energi masyarakat selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2023 untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Setidaknya akan ada peningkatan kebutuhan sekitar 8 persen untuk BBM jenis Gasoline (bensin), jika dibandingkan dengan kebutuhan normal Jawa Tengah dan DIY pada Oktober 2023.
Sementara untuk konsumsi BBM jenis gasoil (diesel) diprediksi meningkat sekitar 7 persen jika dibandingkan dengan rerata kebutuhan Oktober 2023. Sementara untuk kebutuhan LPG diprediksi bakal meninkat sekitar 1,3 persen.
“Kami juga memprediksi untuk konsumsi avtur pada masa satgas nataru nanti bakal melonjak hingga sekitar 11 persen untuk avtur jika dibandingkan dengan rerata kebutuhan bulan Oktober 2023,” ujar Aji Anom.
Sebagai antisipasi terhadap proyeksi tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional JBT bakal menyiagakan seluruh sarana dan fasilitas yang ada di wilayah operasional Jawa Tengah dan DIY.
Masing-masing 910 SPBU, lebih dari 1.199 Pertashop, 33 SPBUN, 4 SPBB, 108 stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE), 803 agen LPG PSO dan NPSO, dan lebih dari 60.895 pangkalan dan outlet LPG telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Di luar itu, Aji Anom melanjutkan, Pertamina patra Niaga Regional JBT kembali menyiapkan layanan dan fasilitas yang selama ini sudah ada dan tambahan semasa diaktifkannya Satgas Naru.
Yakni 241 SPBU Siaga (di jalur lintas, daerah wisata, daerah konsentrasi Natal dan tahun baru), 10 SPBU Siaga di jalur tol, 91 Motoris atau armada Pertamina Delivery Service (PDS), 59 titik kantong BBM SPBU, 13 unit Pertashop atau SPBU modular di jalur Tol Trans-Jawa.
Selain itu lebih dari 923 agen dan 6.989 pangkalan LPG Siaga, layanan di depot pengisian pesawat udara (DPPU) juga akan terus siaga memenuhi kebutuhan avtur bagi seluruh maskapai penerbangan.
Untuk menjawab proyeksi peningkatan konsumsi masyarakat, PT Pertamina Patra Niaga Regional JBT telah menyiapkan seluruh fasilitas pelayanan untuk beroperasi dengan maksimal.
Selain yang beroperasi reguler, layanan tambahan ini juga disiapkan sebagai antisipasi di jalur-jalur dan wilayah dengan proyeksi peningkatan konsumsi tertinggi. “Misalnya, wilayah yang merayakan Natal, wilayah yang merayakan tahun baru, tempat wisata,” ujarnya.
Sebagai upaya pengamanan penyaluran BBM, LPG, dan avtur, PT Pertamina Patra Niaga juga melakukan berbagai koordinasi. Selain secara internal dalam memastikan stok, penambahan armada serta kesiapan seluruh tambahan layanan.
Termasuk berkoordinasi dengan stakeholder, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, BPH Migas, Polri, Jasa Marga, dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Telkom, serta perbankan untuk memastikan transaksi kebutuhan lembaga penyalur dapat tetap dilayani.
“Dengan seluruh antisipasi ini, kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, PT Pertamina Patra Niaga tetap siaga menyalurkan kebutuhan energi masyarakat agar tetap terpenuhi dengan baik,” kata Aji Anom.