Rabu 06 Dec 2023 10:06 WIB

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi Masuk Jajaran Top 100 CEO 2023

Dengan jumlah 14,8 juta nasabah PNM sudah menjadi lembaga group lending terbesar

Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi menyabet penghargaan Top 100 CEO 2023 dari Infobank Media Group di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa, (5/11/20230). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Infobank atas kerja kerasnya yang dinilai berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan kinerja bisnis PNM.
Foto: dok PNM
Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi menyabet penghargaan Top 100 CEO 2023 dari Infobank Media Group di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa, (5/11/20230). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Infobank atas kerja kerasnya yang dinilai berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan kinerja bisnis PNM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi menyabet penghargaan Top 100 CEO 2023 dari Infobank Media Group di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa, (5/11/20230). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Infobank atas kerja kerasnya yang dinilai berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan kinerja bisnis PNM. 

Infobank menyaring ribuan nama CEO yang memiliki rekam jejak dalam merealisasikan gagasan dan inovasi untuk memajukan perusahaan. Sebanyak ribuan nama yang ada di database Infobank, maka terpilih 100 CEO yang dinilai berkinerja terbaik. Jika dihitung, jumlah tersebut naik 15,6 persen dibandingkan posisi Desember 2022, di mana tercatat hanya 12,8 juta nasabah. 

“Terima kasih Infobank kerja keras kami telah diapresiasi. Ini tahun kedua Infobank mengapresiasi kami. Saya merasa ini bukan award buat saya pribadi, tetapi ini hasil kerja insan PNM yang ada di 6.050 kecamatan, 434 kabuapten/kota, dan 35 provinsi. Paling tidak ini menjadi tambahan lecutan motivasi buat kami semua keluarga besar PNM untuk bekerja lebih gigih dan terus tumbuh. Jika kami tumbuh maka akan semakin banyak masyarakat terlayani serta bisa mengaktualisasikan kemampuan produktifnya,” ujarnya.

Arif menyatakan, dengan jumlah 14,8 juta nasabah yang dibiayai, bisa diartikan bahwa PNM sudah menjadi lembaga group lending terbesar di dunia. Konsep tanggung renteng dari Program Mekaar yang dijalankan PNM diyakini dapat menekan kredit bermasalah dan bagian dari mitigasi risiko.

Sebab, dalam proses tanggung renteng itu ada security collateral dan social collateral yang terbangun. Terbukti, rasio kredit bermasalah (netperforiming loan/NPL) dari pembiayaan Mekaar masih sagat rendah, yakni di level 0,5 persen gross.

“Kami membangun mereka untuk saling peduli sesama temannya. Kami dorong mereka saling bersinergi dalam berusaha. Kalau ada di antara mereka yang usahanya kurang maju, maka temannya akan bantu. Minimal mereka tidak menanggung kewajiban di antara mereka yang kurang maju tadi,” jelas Arief.

Salah satu strateginya ialah dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk membuat rekening tabungan BRI. “Kemudian proses transaksi pembiayan yang kami berikan sudah di angka 97 persen cashless saat ini. Namun memang masih ada beberapa di daerah remote yang masih kami berikan secara tunai,” jelasnya. Di waktu yang sama, Chairman of Infobank Media Group Eko B. Supriyanto mengapresiasi keberhasilan yang ditorehkan Arief dalam menggerakkan roda bisnis perusahaan.

“Pemimpin itu ditempa oleh krisis, tidak pernah ada pemimpin sukses yang instan. Bahkan saya banyak belajar, ada satu anak pemegang saham yang luar biasa bahkan dia bisa langsung menjadi direktur utama dan ini dia melewati dari bawah. Dan ini perlu catatan khusus di kita, pada suatu saat mereka akan menginspirasi kita semua,” ujar Eko B. Supriyanto, Selasa (5/12/2023).

Perlu diketahui, Arif Mulyadi menduduki kursi Direktur Utama PNM sejak 2018. Saat ini ia memimpin untuk periode kedua.

Sebelumnya, pria yang menyelesaikan pendidikan S-2 jurusan kajian strategi ketahanan nasional di Universitas Indonesia (UI) ini menjabat sebagai direktur kepatuhan dan Manajemen Risiko PNM. Arief telah berkarir di PNM sejak anak perusahaan BRI ini berdiri pada 1999.

Pria yang memulai karir profesionalnya sebagai bankir di Bank Nusa International pada 1994 ini telah mengisi berbagai posisi penting dan strategis di PNM. Di bawah kepemimpinannya, PNM terus bertumbuh dan meraih banyak capaian gemilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement