Rabu 29 Nov 2023 18:01 WIB

Kemenkop: UMKM Bisa Ambil Peluang dari Momentum Boikot Produk Pro Israel

UMKM dinilai bisa mengisi beberapa kekosongan produk.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Aksi boikot produk Israel.
Foto: Reuters
Aksi boikot produk Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menyatakan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa mengambil peluang dari momentum boikot produk pro Israel yang tengah gencar dilakukan sebagian warga di Tanah Air. UMKM dinilai bisa mengisi beberapa kekosongan produk yang dibutuhkan masyarakat.

"UMKM akan menjadi peluang tersendiri. Walau kita enggak bisa membenarkan di atas kesulitan orang kita bisa mengambil keuntungan," ujar Sekretaris Deputi Bidang UKM Kemenkop Koko Haryono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga

Ia menuturkan, banyak produk yang diboikot masyarakat seperti produk air mineral dan ayam. Maka UMKM bisa masuk ke sana karena sudah banyak pelaku usaha yang bergerak di bidang tersebut.

Meski begitu, kata dia, Kemenkop tidak memiliki program khusus guna mendorong UMKM mengambil peluang dari momentum boikot. "Saya rasa masih normatif saja, kita dorong program pemerintah tapi tidak secara spesifik untuk mengisi kekosongan itu," jelasnya.

Menurutnya jika ada suplai maka ada permintaan. Jadi, ia menegaskan, masyarakat berhak memilih produk yang akan dibeli.

Koko melanjutkan, UMKM pun terdampak aksi boikot produk pro-Israel. Dikatakan, ada beberapa pelaku UMKM yang mengalami penurunan penjualan.

Hanya saja ia belum bisa menyebutkan angka terperincinya karena belum terdapat data pasti soal penurunan tersebut. "Penjualan UMKM tertentu mungkin ada yang menurun karena mereka-mereka (UMKM) semacam supplier dari perusahaan-perusahan (yang diboikot) itu," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement