Senin 27 Nov 2023 18:19 WIB

Bertemu Wapres Maruf, Slovakia Siap Dukung Indonesia Jadi Anggota OECD

Dukungan dari Slovakia penting bagi Indonesia yang ingin bergabung OECD.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam acara Dialog Lintas Agama di Slovakia dengan sejumlah pemuka agama di Bratislava, Senin (27/11/2023).
Foto: Republika/ Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam acara Dialog Lintas Agama di Slovakia dengan sejumlah pemuka agama di Bratislava, Senin (27/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Pemerintah Slovakia siap mendukung Indonesia menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Hal tersebut disampaikan Deputi Perdana Menteri Slovakia Denisa Saková saat bertemu dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Kantor Deputi Perdana Menteri Slovakia, Bratislava, Senin (27/11/2023).

Dalam pertemuan itu, Deputi PM Slovakia mengamini permintaan Pemerintah Indonesia melalui Wapres Ma'ruf terkait dukungan keanggotaan Undonesia di OECD.

Baca Juga

"Kalau yang bagus adalah tadi dukungan Slovakia untuk OECD, keanggotaan kita di OECD. Dia tadi mengatakan benar-benar akan mendukung Indonesia," ujar Duta Besar RI di Bratislava Pribadi Sutiono usai mendampingi Wapres.

Pribadi mengatakan, dukungan dari Slovakia yang merupakan bagian anggota OECD ini penting untuk Indonesia yang sedang menggalang dukungan dari berbagai negara untuk keanggotaan. Sebab, keanggotaan Indonesia ini akan mengokohkan pondasi perekonomian, pemerintahan, serta kapasitas institusional dalam rangka menjadi negara berpenghasilan tinggi serta menjadi peserta yang baik dalam komunitas global.

"Kalau nggak salah tahun depan mulai kita menggalangnya, cuma kalau kita sudah dapat dukungan Slovakia itu sudah bagus, mereka kan juga anggota OECD, ya sangat (berpengaruh) suara anggota sangat berpemgaruh. Mudah-mudahanlah insy Allah," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf juga menyampaikan harapan dukungan Slovakia dalam negosisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehentif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA. Diharapkan negosiasi ini selesai di akhir 2023 dan mempermudah kerja sama perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa.

"Slovakia akan mencoba untuk membantu juga mempercepat kan targetnya 2023 akhir, janjinya mereka seperti itu," ujarnya.

Selain itu, Wapres juga menilai perlunya penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Slovakia di sektor perdagangan, investasi, tenaga kerja hingga pertahanan. Slovakia juga diharapkan bisa menjadi pintu masuk produk indonesia ke Uni Eropa, termasuk produk halal.

Dalam pertemuan Wapres didampingi Duta Besar RI di Bratislava Pribadi Sutiono, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement