REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyadari potensi yang tersimpan pada industri game atau gim nasional. Namun, pertumbuhan industri gim ini membutuhkan dukungan lebih besar lagi, salah satunya adalah dukungan pendanaan.
Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interm Erick Thohir bertemu Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar di Jakarta, Senin (27/11/2023). Pertemuan tersebut membahas peluang dibukanya akses pelaku industri gim nasional pada pendanaan. Ini menjadi tema penting mengingat selama ini pelaku industri gim lokal hanya mengandalkan pendanaan sendiri.
"Saat ini jumlah produksi gim lokal masih jauh di bawah gim asing. Penyebabnya adalah belum ada akses pendanaan dari pemerintah untuk pengembangan gim lokal. Banyak produksi gim lokal yang menggunakan biaya pribadi," ujar Erick.
Lebih jauh, Erick mengungkapkan bahwa agenda pertemuanya dengan OJK adalah untuk membahas perihal skema pembiayaan yang komprehensif.
"Skema pembiayaan yang komprehensif, guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi gim lokal," kata Erick.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia ingin memperkuat industri gim lokal melalui rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Pengembangan Industri Gim Indonesia yang akan diterbitkan dalam waktu dekat.
Erick menekankan Indonesia seharusnya tidak hanya sekadar menjadi target pasar oleh berbagai produsen digital, termasuk di industri gim.
"Kita tidak anti-asing, tetapi kita tidak mau (hanya) jadi market saja. Inilah kenapa hari ini saya tekankan juga kolaborasi win-win partnership itu penting. Jadi yang kita harapkan ini menjadi sebuah hal yang baik buat semua," ucap Erick.
Melalui Perpres, Erick berharap industri gim lokal dapat berkembang lebih luas, tidak hanya memproduksi gim itu sendiri melainkan juga produk-produk turunannya. Erick menyebutkan, Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar untuk industri ini. Sayangnya, Indonesia tidak mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
Erick juga berharap, produsen gim global nantinya dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan gim nasional. Dia menyebutkan, 99,5 persen pendapatan industri gim mengalir ke luar negeri. Erick juga menjelaskan, Perpres tentang industri gim nasional turut mendorong pencetakan sumber daya manusia yang mumpuni melalui pelatihan-pelatihan.