Rabu 22 Nov 2023 15:11 WIB

Permintaan Naik Lagi, Pertamina Minta Tambah Kuota LPG 3 Kg Hingga Akhir Tahun 

Peningkatan kebutuhan LPG dikarenakan faktor pertumbuhan ekonomi yang membaik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina (Persero) telah meminta penambahan kuota gas bersubsidi LPG 3 kg sebanyak 190 ribu metrik ton (MT) untuk alokasi tahun ini. (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
PT Pertamina (Persero) telah meminta penambahan kuota gas bersubsidi LPG 3 kg sebanyak 190 ribu metrik ton (MT) untuk alokasi tahun ini. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) telah meminta penambahan kuota gas bersubsidi LPG 3 kg sebanyak 190 ribu metrik ton (MT) untuk alokasi tahun ini. Adapun penambahan tersebut karena tingginya permintaan yang membuat kebutuhan gas LPG 3 kg kembali naik pada tahun ini. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menuturkan, peningkatan kebutuhan LPG karena faktor pertumbuhan ekonomi yang membaik. Kendati demikian, meski dibutuhkan penambahan volume kuota LPG 3 kg, ia memastikan tidak diperlukan tambahan anggaran subsidi.  

Baca Juga

“Walau over kuota ada peningkatan volume. Namun, dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman, karena anggaran untuk subsidi LPG hanya terpakai sebagian jadi masih ada sisa untuk tambahan kuota,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Selasa (21/11/2023). 

Lebih detail, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan, kuota yang ditetapkan untuk LPG 3 kg subsidi tahun 2023 sebesar 8 juta MT. Alokasi tersebut lebih besar dari realisasi kebutuhan LPG 3 kg sepanjang 2022 lalu sebanyak 7,8 juta MT

Riva menyampaikan, melihat adanya tren peningkatan konsumsi dari masyarakat tahun ini, diproyeksikan kebutuhan total akan mencapai 8,28 juta metrik ton atau diperlukan tambahan 280 ribu MT. 

Namun, pihaknya kemudian melakukan penghitungan ulang bersama Kementerian ESDM dan disepakati penambahan sebanyak 190 ribu MT atau menjadi 8,19 juta MT tahun 2023. Alasannya, karena adanya program penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran di mana Pertamina telah melakukan pendaftaran konsumen. 

“Kenapa kita mengambil 8,19 juta MT? Karena sejak dilakukan pendaftaran subsidi tepat dan juga perhitungan bersama Kementerian ESDM, memang ada pengurangan daripada kelebihan (kebutuhan) kuota tersebut,” kata Riva. 

Ihwal anggaran, ia menjelaskan, untuk penyediaan 8,19 juta MT dibutuhkan anggaran subsidi sebesar Rp 72,62 triliun dengan asumsi harga gas CP Aramco bulan November dan Desember 555 MT per ton dengan kurs Rp 15.277 per dolar AS.  

Riva mengatakan, kebutuhan anggaran tersebut masih jauh di bawah alokasi DIPA APBN 2023 untuk subsidi LPG 3 kg yang sebesar Rp 117,85 triliun. “Sehingga, masih diperoleh surplus subsidi LPG sebesar Rp 45,23 triliun,” kata dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement