REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengimbau kepada calon penumpang Kereta Cepat Whoosh untuk membeli tiket di saluran resmi yang tersedia. Masyarakat juga diimbau agar berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan dalam pemesanan tiket.
Pernyataan tersebut menyusul adanya calon penumpang yang akan melakukan penukaran tiket melalui transaksi dari salah satu aplikasi penjualan tiket yang tidak bekerja sama dengan KCIC.
“Setelah dilakukan pengecekan di loket nama penumpang tersebut tidak terdaftar dan tidak ada transaksi pembelian tiket dengan data penumpang tersebut,” kata Sekretaris Perusahaan KCIC, Eva Chairunisa, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/11/2023).
Adapun saluran penjualan tiket resmi yakni melalui aplikasi Whoosh Kereta Cepat, situs ticket.kcic.co.id, vending machine dan loket resmi di stasiun. Selain itu, tiket juga dapat dibeli melalui aplikasi mitra resmi, seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, dan BRImo.
"Kami telah menyediakan sejumlah saluran resmi untuk pembelian tiket, sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan tiket kereta cepat Whoosh. Saluran resmi ini juga akan terus kami kembangkan agar layanan pada masyarakat lebih baik," ujar Eva.
Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk waspada terhadap penipuan berkedok penjualan tiket Kereta Cepat Whoosh. Karena pembelian tiket di luar saluran-saluran penjualan resmi tersebut, maka KCIC tidak dapat bertanggung jawab.
Eva menambahkan, jika masyarakat menemukan adanya situs atau pihak yang menawarkan penjualan tiket Kereta Cepat Whoosh secara ilegal, mohon dapat dilaporkan kepada KCIC untuk dapat segera kami tindak lanjuti.
"KCIC akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait saluran, tata cara, dan ketentuan dalam penggunaan. Masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan teliti dalam setiap informasi yang diterima agar terhindar dari penipuan berkedok layanan Kereta Cepat Whoosh,” ujarnya.