Kamis 16 Nov 2023 09:38 WIB

Terseret Pelemahan Bursa Asia, IHSG Berbalik ke Zona Merah

IHSG pagi ini melemah ke level 6.927,70.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Foto pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Foto pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona negatif pada perdagangan Kamis (16/11/2023). IHSG pagi ini melemah ke level 6.927,70 menghentikan kenaikan selama tiga hari terakhir. 

Hampir seluruh sektor mengalami koreksi kecuali sektor transportasi dan infrastruktur. Sementara sektor teknologi memimpin pelemahan dengan saham GOTO, BUKA, dan EMTK mengisi daftar top losers.

Baca Juga

Pergerakan IHSG senada dengan bursa Asia yang cenderung melemah hari ini. Hang Seng membukukan penurunan terdalam 1,35 persen setelah kemarin menguat tajam nyaris empat persen. Lalu, Nikkei menyusul dengan terkoreksi 0,71 persen. 

"Investor bersikap wait and see menantikan hasil pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan puncak para pemimpin negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di San Francisco," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam ulasannya. 

Ini adalah pertemuan tatap muka yang pertama antara kedua pemimpin dalam setahun terakhir. Pertemuan ini juga merupakan bagian dari usaha untuk meningkatkan komunikasi tingkat tinggi antara kedua negara.

Indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup naik. Sementara imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun juga naik menjadi 4,53 persen dari 4,45 persen.

Data inflasi AS yang keluar lebih rendah dari ekspektasi telah memperkuat harapan investor akan berakhirnya kenaikan suku bunga acuan. Kondisi ini membangkitkan narasi the Fed akan mampu mengendalikan lonjakan inflasi tanpa menyebabkan terjadinya resesi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement