Selasa 14 Nov 2023 18:23 WIB

Investor Yakin The Fed tak Naikkan Suku Bunga, IHSG Ditutup Optimistis

Optimisme itu karena inflasi inti AS diperkirakan akan sama seperti bulan lalu.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja membersihkan logo IDX di bawah layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja membersihkan logo IDX di bawah layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisi di zona hijau hingga akhir perdagangan Selasa (14/11/2023). IHSG sore ini ditutup menguat 0,35 persen ke level 6.862,05.

Kenaikan IHSG ditopang saham sektor transportasi dan logistik yang naik 1,36 persen. Sektor kesehatan juga membukukan penguatan 1,21 persen. Sektor primer menjadi satu-satunya yang terkoreksi sebesar 0,15 persen.

Baca Juga

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, menguatnya IHSG sejalan dengan mayoritas bursa Asia. Nikkei dan Hang Seng masing-masing ditutup naik 0,34 persen dan 0,31 persen.

"Bursa Asia menguat akibat optimisme investor bahwa The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya pada bulan depan," kata Nico.

Menurut Nico, optimisme investor tumbuh karena inflasi inti AS diperkirakan akan berada di level yang sama dengan bulan sebelumnya. Ketua the Fed Jerome Powell masih tidak yakin suku bunga sudah cukup tinggi untuk mengendalikan inflasi. 

Namun, berdasarkan proyeksi Pilarmas Investondo Sekuritas, inflasi AS pada Oktober 2023 akan berada di level 3,3 persen yoy atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,7 persen yoy. Sedangkan inflasi inti AS akan berada di level 4,1 persen yoy atau sama seperti bulan sebelumnya.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah sedikit lebih tinggi setelah laporan OPEC menyatakan fundamental pasar minyak mentah tetap kuat. Minyak mentah WTI bergerak di rentang 78 dolar AS-79 dolar AS per barel dan Brent berada di level 83 dolar AS pada hari ini.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya ARTO, ESSA, MDKA, GGRM, dan INCO. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan di antaranya EMTK, CPIN, TOWR, SMGR, dan EXCL.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement