Sabtu 11 Nov 2023 01:55 WIB

Unilever Pro-Israel, Pepsodent, Sunsilk, Royco, Hingga Bango Kena Boikot

Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu Fast Moving Consumer Good.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Logo perusahaan es krim asal Amerika Serikat Ben and Jerry
Foto: Abu Sultan/EPA
Logo perusahaan es krim asal Amerika Serikat Ben and Jerry

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genosida di Gaza oleh Israel tak ada tanda-tanda usai dan korban meninggal Palestina terus meningkat. Seruan memboikot produk-produk Israel pun mulai muncul kembali ke permukaan, termasuk Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) atau Boikot, Divestasi, Sanksi adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin Palestina. BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.

BDS mengajak memboikot perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan pelanggaran hak-hak Palestina. Salah satunya adalah perusahaan multi nasional penyedia produk rumah tangga termasuk makanan dan minuman seperti Unilever.

Baca Juga

Unilever masuk dalam daftar boikot yang tersebar di berbagai platform media sosial, termasuk di Indonesia. Masyarakat yang gencar mengampanyekan aksi boikot terhadap produk Unilever karena dianggap cenderung mendukung Israel dan tak langsung turut berpartisipasi dalam serangan di Gaza selama ini.

Seperti di akun Tiktok milik Titin Fatimah @titinfatimah_1, pada Rabu (1/11/2023) ia memposting video yang menampilkan sederetan produk Unilever seperti Sariwangi, Royco, Bango, Walls, Lipton Tea, Knoor, Paddle Pop, Viennetta, Magnum, Buavita hingga sambal Jawara.  

Dalam keterangannya ia menuliskan "Unilever produk-produk pendukung Israel (makanan minuman) bagian 1. Insya Allah jadi jihad kita bersama memboikot produk2 mereka.

Titin juga mengunggah sederetan produk pembersih, detergen dan perawatan tubuh milik Unilver dengan menuliskan bagian 2. Sejumlah produk yang ia tampilkan adalah Axe, Citra, Clear, CloseUp , Dove, Molto, Lux, Lifebouy, Ponds, Pepsodent, Rexona, Sunslik, Zwitsal, Wipol, Vixal, Super Pell, Sunlight, Rinso, Cif, Domestos. Ia menuliskan produk-produk pendukung Israel, Bismillah Boikot. 

Unggahan milik Titin itu disukai hingga puluhan ribu dan dibagikan lebih dari lima ribu kali. Berbagai komentar pun ikut meramaikan postingan tersebut, seperti akun Lia menuliskan "Mantap sudah mulai ganti. Bismillah bisa jihad dengan ganti produk". 

Tak hanya di Tiktok, postingan ajakan boikot terhadap produk pro Israel juga ramai di media X atau Twitter. Seperti cuitan milik Bhagavad Sambadha melalui akunnya @fullmoonfolks pada Senin (30/10/2023), ia menuliskan "Boikot itu salah satu bentuk non violence direct action, bisa fungsional kalau dilakuin banyak orang, bisa juga simbolik sebagai sikap/pernyataan politik individu. Jadi kalau mau boikot ya boikot aja, ngga perlu pusing apakah akan ngaruh apa ngga karena bukan cuma itu poinnya." Unggahannya tersebut pun dibagikan hingga 5 ribu kali.

Di Instagram akun milik @kholidrr juga memposting sederetan produk yang mendukung Israel pada Kamis (2/11/2023).Produk-produk Unilever pun termasuk di dalamnya. 

 

Beberapa komentar pun turut meramaikan unggahan tersebut, seperti @Ros_Pohan yang menuliskan "Selama masih ada penggantinya tidak masalah".  Komentar lainnya ditulis @aryanauf12, "Thanks, jadi bisa lebih hati-hati pilih produk-produk.

Akibat aksi boikot BDS, saham Unilever sempat turun di harga 46,26 dolar AS pada akhir Oktober lalu, namun kemudian menguat hingga akhirnya ditutup di level 47,67 dolar AS pada akhir sesi perdagangan Kamis pekan lalu. Namun, bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, saham Unilever memang cenderung terus menurun sejak pertengahan tahun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement