Kamis 09 Nov 2023 14:15 WIB

Ajak Wartawan Jalan Kaki, Erick Ungkap Potensi Besar Kawasan Monas

Bos-bos media tolong kasih insentif kesehatan buat sahabat-sahabat wartawan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri BUMN Erick Thohir berjalan kaki dari BSI Tower ke Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Foto:

Erick Thohir menjelaskan, kehadiran BSI Tower akan menjadikan kawasan sekitar Monas menjadi pusat pertumbuhan baru di Jakarta. Menko Marves Ad Interima tersebut menyampaikan, gedung setinggi 22 lantai itu akan menjadi bangunan ikonik baru di Jakarta.

"Jadi nanti ini penuh hijau seperti taman di luar negeri, karena itu aset-aset BUMN sekitar ini nanti kita menjadi satu wadah yang kita namakan untuk properti fund atau investasi untuk untuk pembangunan kawasan," ujar Erick saat groundbreaking pembangunan BSI Tower.

Erick menyampaikan BUMN memiliki sejumlah aset potensial di sekitar Monas, mulai dari Gedung Danareksa, Pertamina, Berdikari, Kementerian BUMN, dan terbaru BSI. Erick terus melakukan konsolidasi agar kawasan ini punya nilai tambah setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota negara.

"Target selesai 18 bulan dan ini nanti terhubung dengan MRT di bawah dan kita bangun jembatan (ke Menara Danareksa) juga biar bisa terkoneksi," ucap Erick.

Secara aspek bisnis, Erick menyebut BSI Tower juga memiliki daya tarik bagi perusahaan untuk berkantor di lokasi yang strategis. Erick mencontohkan kapasitas Menara Danareksa pada Mei 2023, yang sudah 90 persen terisi atau lebih banyak dari target awal yang sebesar 75 persen.

"Monas ini city center yang saya rasa Jakarta perlukan, secara ada SCBD, perlu ada ini lagi, saya optimistis karena kawasan ini punya sejarah. Siapa yang tidak mau punya kawasan komersial, baik perkantoran dan lain-lain di depan Monas, jarang-jarang, ini sesuatu aset yang luar biasa, jadi kita bikin value creation baru," ucap Erick.

Dia menambahkan, Indonesia memerlukan banyak megakota untuk menyokong pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk mencapai 315 juta orang pada 2035, Erick menilai, Indonesia tak bisa hanya berpangku pada satu-dua megakota.

"Jakarta sendiri ini sudah 18-20 juta (penduduk) kalau kita bicara Jabodetabek. Artinya selama terus kita membangun memperbaiki, pasti kesempatan dari pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan akan terjadi," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement