Ahad 05 Nov 2023 08:41 WIB

Harga Beras Naik Terus, Emak-Emak: Semua Mahal, Pusing!

Bahan pokok lainnya juga dirasakan mengalami kenaikan harga.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga antre membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp 52 ribu per kemasan lima kilogram.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Warga antre membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp 52 ribu per kemasan lima kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tingginya harga beras belakangan ini terus dikeluhkan oleh kalangan emak-emak lantaran menyedot pengeluaran bulanan. Pasalnya, tak hanya beras yang kian mahal, bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan harga. 

Lidya (28 tahun) warga Depok, Jawa Barat, mengatakan kenaikan harga pangan bagi dirinya yang baru saja memiliki anak amat menyulitkan keuangan dari keluarga muda. Sementara, dirinya tak mungkin mengurangi konsumsi beras sebagai bahan pangan pokok. 

Baca Juga

“Beras mahal bikin biaya jadi bertambah. Belum beli telur ayam yang naik juga, beli popok, sabun. Mahal semua pusing,” kata Lidya kepada Republika.co.id, Sabtu (4/11/2023). 

Lidya mengatakan, saat ini memilih untuk membeli beras di toko ritel modern. Sebab, harga beras di toko ritel cenderung tetap sesuai dengan acuan pemerintah. 

Pemerintah pada Maret 2023 lalu, telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 10.900 per kg-Rp 11.800 per kg. Adapun harga riil beras medium saat ini tengah melonjak hingga lebih dari Rp 13 ribu per kg, berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional. 

Sementara itu, HET untuk beras premium, sebesar Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg. Adapun harga riil beras premium saat ini sudah dihargai sekitar Rp 15 ribu per kg. 

Sementara itu, Warga Depok, Tuti (58) mengatakan, kenaikan harga bahan pokok belakangan ini sudah tidak terkontrol. Naiknya harga beras diikuti oleh  bahan pokok lainnya, termasuk sayur-mayur yang selama ini cenderung tak pernah naik. 

Di saat harga pangan yang kian mahal, pendapatan tak mengalami perubahan. Alhasil, uang belanja masyarakat saat ini semkain banyak tersedot untuk kebutuhan pangan dan terpaksa mengurangi untuk belanja lainnya. 

“Masyarakat sudah susah. Pemerintah tolong jangan lupa tanggung jawab sama rakyatnya. Mereka dipilih rakyat buat kerja, bukan bermewah-mewahan,” ujarnya. 

Menjelang Pemilu, Tuti meminta agar Presiden Joko Widodo bersama seluruh menteri agar tidak melupakan kewajibannya untuk menyediakan pangan dengan harga terjangkau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement