REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa negara menghadapi tantangan serius dalam hal stabilitas keuangan mereka. Risiko bangkrut selalu mengintai.
Selain pandemi Covid-19, kondisi geopolitik dan peperangan menyebabkan perekonomian global melambat dan tersendat. Tidak sedikit pula konflik dalam negeri membuat perekonomian sebuah negara terguncang.
Berikut adalah gambaran singkat mengenai situasi finansial beberapa negara dilansir India Today pada Rabu (18/10/2023): Situasi finansial di negara-negara ini mengingatkan pentingnya tindakan untuk mencegah risiko dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
1. Argentina
Argentina mengalami penurunan signifikan dalam nilai obligasinya, sementara tekanan terhadap mata uang peso semakin meningkat.
2. Ukraina
Mata uang asing di Ukraina melemah dan patokannya terhadap dolar AS tidak stabil. Sementara defisit transaksi berjalan terus meningkat.
3. Tunisia
Tunisia sedang menghadapi krisis finansial besar yang mengancam stabilitas negara dan berpotensi berdampak di kawasan Mediterania tengah.
4. Ghana
Ghana telah bergantung pada Dana Moneter Internasional sebanyak 17 kali sejak kemerdekaannya pada 1957, yang menunjukkan kerentanannya terhadap masalah keuangan.
5. Kenya
Kenya, setelah keluar dengan baik dari krisis finansial pada 2008, sekarang terperosok dalam masalah korupsi dan utang yang terus meningkat.
6. El Salvador
Meskipun mencoba mendorong adopsi bitcoin, El Salvador menghadapi risiko bangkrut akibat penurunan nilai aset kripto tersebut.
7. Pakistan
Kebijakan yang buruk dan utang yang besar telah mengurangi kemampuan Pakistan untuk membayar kembali pinjamannya dari berbagai negara.
8. Ekuador
Ekuador sering kali mendeklarasikan dirinya sebagai bangkrut, dengan sejarah mendeklarasikan bangkrut sebanyak 10 kali.
9. Sri Lanka
Sri Lanka, meskipun mengklaim telah mengatasi krisis finansial terparah dalam beberapa dekade, masih terbebani oleh utang luar negeri yang signifikan.