Rabu 18 Oct 2023 16:30 WIB

Kesulitan Likuiditas, Negara-negara Ini Bisa Tiba-tiba Bangkrut

Kondisi finansial di negara lain dapat menjadi pengingat bagi ekonomi nasional.

Rep: Umi Nur Fadhilah / Red: Friska Yolandha
Polisi anti huru hara Sri Lanka membubarkan pengunjuk rasa selama protes mahasiswa, di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (7/6/2023).
Foto: EPA-EFE/CHAMILA KARUNARATHNE
Polisi anti huru hara Sri Lanka membubarkan pengunjuk rasa selama protes mahasiswa, di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (7/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa negara menghadapi tantangan serius dalam hal stabilitas keuangan mereka. Risiko bangkrut selalu mengintai.

Selain pandemi Covid-19, kondisi geopolitik dan peperangan menyebabkan perekonomian global melambat dan tersendat. Tidak sedikit pula konflik dalam negeri membuat perekonomian sebuah negara terguncang.

Baca Juga

Berikut adalah gambaran singkat mengenai situasi finansial beberapa negara dilansir India Today pada Rabu (18/10/2023): Situasi finansial di negara-negara ini mengingatkan pentingnya tindakan untuk mencegah risiko dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.

1. Argentina

Argentina mengalami penurunan signifikan dalam nilai obligasinya, sementara tekanan terhadap mata uang peso semakin meningkat.

2. Ukraina

Mata uang asing di Ukraina melemah dan patokannya terhadap dolar AS tidak stabil. Sementara defisit transaksi berjalan terus meningkat.

3. Tunisia

Tunisia sedang menghadapi krisis finansial besar yang mengancam stabilitas negara dan berpotensi berdampak di kawasan Mediterania tengah.

4. Ghana

Ghana telah bergantung pada Dana Moneter Internasional sebanyak 17 kali sejak kemerdekaannya pada 1957, yang menunjukkan kerentanannya terhadap masalah keuangan.

5. Kenya

Kenya, setelah keluar dengan baik dari krisis finansial pada 2008, sekarang terperosok dalam masalah korupsi dan utang yang terus meningkat.

6. El Salvador

Meskipun mencoba mendorong adopsi bitcoin, El Salvador menghadapi risiko bangkrut akibat penurunan nilai aset kripto tersebut.

7. Pakistan

Kebijakan yang buruk dan utang yang besar telah mengurangi kemampuan Pakistan untuk membayar kembali pinjamannya dari berbagai negara.

8. Ekuador

Ekuador sering kali mendeklarasikan dirinya sebagai bangkrut, dengan sejarah mendeklarasikan bangkrut sebanyak 10 kali.

9. Sri Lanka

Sri Lanka, meskipun mengklaim telah mengatasi krisis finansial terparah dalam beberapa dekade, masih terbebani oleh utang luar negeri yang signifikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement