Senin 02 Oct 2023 16:27 WIB

Erick: Kereta Cepat Berikan Efisiensi dan Kenyamanan untuk Masyarakat

Kereta cepat akan beroperasi dengan kecepatan 350 km per jam.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen peresmian Kereta Cepat Whoosh dinilai sudah sangat dinantikan masyarakat. Sejak peletakan batu pertama pada 2016, kereta cepat Whoosh telah mencapai sejumlah tonggak pencapaian penting hingga akhirnya kini bisa dioperasikan dan melayani masyarakat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, uji coba sarana dan prasarana yang telah dilakukan sebelumnya berjalan dengan lancar. Erick menyampaikan, Whoosh akan beroperasi dengan kecepatan 350 km per jam dan dapat menempuh jalur sepanjang 142,3 km antara Jakarta-Bandung hanya dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Baca Juga

"Kereta Cepat Whoosh menawarkan efisiensi dari segi waktu dan juga memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Meskipun bergerak dalam kecepatan tinggi, namun tidak ada getaran yang mengganggu," ujar Erick saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kereta cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Erick mengatakan, Whoosh tidak hanya merupakan bentuk peningkatan pelayanan transportasi publik, namun juga menawarkan kenyamanan, kecepatan, aman dan yang terpenting bebas dari kemacetan jalan raya.

"Jarak Jakarta-Bandung jadi terasa dekat, untuk itu mari kita beralih menggunakan Kereta Cepat Whoosh yang lebih cepat, tepat dan tentunya bebas macet," kata Erick. 

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan Whoosh merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan kecepatan rata-rata 350 km per jam. Jokowi mengatakan nama Whoosh terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi dan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat.

Jokowi menyebut Whoosh menandai modernisasi transportasi massal yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, termasuk terintegrasi dengan Transit Oriented Development (TOD). Mantan wali kota Surakarta itu menyampaikan proyek kereta cepat, MRT, dan LRT merupakan hal baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya dari sisi teknologi, kecepatan, konstruksi dan juga model pembiayaan.

"Kita tidak boleh takut belajar, mencoba hal-hal baru yang dalam prosesnya bisa muncul hal-hal yang tidak terduga, kesulitan di lapangan, masalah-masalah, dan ketidaksempurnaan. Pengalaman itu mahal, namun sangat berharga, dan kita tidak perlu takut karena jika kita konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit, biaya kesalahan juga akan semakin menurun, dan pada akhirnya, biaya produksi, biaya proyek, lama kelamaan akan semakin rendah," ujar Jokowi.

Jokowi berpesan agar semua pihak tidak alergi terhadap kritik dan tetap semangat untuk belajar. Pasalnya, pengalaman dalam membangun infrastruktur, baik jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, transportasi telah memberikan pengalaman dan bekal untuk menghasilkan hal-hal yang lebih baik di masa depan.

“Selain itu, keberanian kita mencoba hal hal baru memberikan kepercayaan, memberikan kita kesempatan untuk belajar kepada anak-anak bangsa dan akan sangat berguna bagi masa depan, membuat SDM kita semakin maju dan bangsa kita semakin mandiri," ucap Jokowi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Whoosh banyak memiliki manfaat, termasuk pada masyarakat di sekitar jalur kereta. Mulai dari terciptanya lapangan pekerjaan baru, menghadirkan efek berganda terhadap moda transportasi lainnya atau kendaraan penghubung, menciptakan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilintasi oleh jalur kereta cepat, serta terjadinya transfer teknologi yang mutakhir, terutama di Bidang Konstruksi dan Modernisasi Sistem Perkeretaapian.

"Pencapaian pada sektor transportasi yang sudah diraih hingga hari ini, kelak dapat diteruskan oleh generasi yang akan datang," kata Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement