Jumat 29 Sep 2023 11:33 WIB

Ekspansi Bisnis ke Afrika, Pertamina Gandeng Guma Africa Group

Kerja sama ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Afrika.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Foto: Dok. Pertamina
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Guma Africa Group Limited untuk aliansi strategis proyek-proyek potensial di bisnis hulu hingga hilir migas di Afrika. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan penandatanganan ini memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Afrika, yang sebelumnya juga telah dilakukan perjanjian antara  pemerintah (Government-to-Government/G-to-G), pada kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo serta beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju ke beberapa negara di Afrika pada Agustus 2023. 

Baca Juga

“Kami sangat mengapresiasi pemerintah, sehingga Pertamina dapat memiliki track record yang baik selama kurun waktu 5-10 tahun ini. Kami berharap, bisa menerapkan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki Pertamina di Indonesia untuk diaplikasikan di Afrika,” ujar Nicke, Kamis (29/9/2023).

Nicke menambahkan, melalui penandatanganan ini kedua pihak mampu memaksimalkan kesempatan bagi kedua negara, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi baik di Indonesia maupun di Afrika.

"Menjadi harapan bersama bahwa kerjasama ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi Pertamina dan negara Indonesia. Karena kita memiliki semangat bring the barrels home, artinya ekspansi Pertamina di luar negeri harus membawa manfaat bagi Indonesia," tambah Nicke. 

MoU Pertamina dengan GUMA menambah kiprah internasional Pertamina, terutama di Afrika. Pada kunjungan Pertamina ke Afrika sebelumnya, bersama dengan lawatan Presiden Joko Widodo, Pertamina telah menginisiasi kerjasama dengan beberapa mitra bisnis di Afrika untuk pengembangan hulu hingga hilir migas, termasuk energi baru terbarukan seperti panas bumi.

Total potensi investasi Pertamina pada kerja sama tersebut diperkirakan mencapai 2,6 Miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 Triliun. Kerja sama ini di antaranya akan dilakukan di Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.  

Nicke menjelaskan, Afrika merupakan bisnis yang dibutuhkan oleh Pertamina. Selain untuk go global, juga menambah produksi dan peran dalam energi transisi.

Executive Chairman Guma Africa Group Limited Robert Gumede mengungkapkan, penandatanganan menjadi momentum yang baik. Pertamina akan membantu Afrika dalam hal eksplorasi, pengolahan dan melakukan impor produk sumber daya alam, dengan prinsip cost effectiveness dan efisiensi. 

“Apa yang sudah Pertamina ajarkan, akan kami lakukan di negara-negara Afrika dimana kami juga memiliki sumber migas dan energi baru terbarukan. Kami sangat senang dengan kerjasama ini karena merupakan kerjasama yang saling menguntungkan,” ujar Gumede. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement