Kamis 14 Sep 2023 10:51 WIB

Jokowi Minta Pasar Mebel dalam Negeri tak Dikuasai Produk Asing

Produk furnitur dalam negeri bisa diserap oleh belanja APBN, APBD, maupun BUMN.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Joko Widodo.
Foto: Dok Rusman/ Biro Pers Sekretaria
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah agar terus mendorong agar pasar di dalam negeri tidak dikuasai atau diisi oleh produk-produk mebel asing. Hal ini disampaikan Jokowi saat peresmian pembukaan Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023 di Kabupaten Tangerang, Kamis (14/9/2023).

“Pemerintah terus mendorong agar pasar di dalam negeri tidak dikuasai produk-produk mebel dari luar,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Baca Juga

Jokowi juga mendorong Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) agar memasukkan semua produksi mebel di dalam negeri ke dalam e-katalog. Sehingga, produk furnitur dalam negeri tersebut bisa diserap oleh belanja APBN, APBD, maupun BUMN.

“Karena kalau kita gabung belanja APBN, APBD, maupun BUMN belanja kita di 2023 itu sudah mencapai belanja Rp 1.236 triliun," ujar Jokowi.

Untuk belanja mebel, ungkapnya, mencapai Rp 17 triliun. Jokowi mengkritik, belanja tersebut banyak didominasi oleh furnitur impor.

 

Dengan dimasukkannya produk-produk mebel dalam negeri ke dalam e-katalog, Jokowi menilai akan lebih memudahkan pemasaran dan penyerapan produk tersebut. Selain itu, Jokowi juga meminta agar para pengusaha mebel mau bermitra dengan industri perusahaan mebel dari luar negeri, baik Eropa, Amerika Serikat, ataupun China.

“Menurut saya karena kita tidak mau bermitra. Menurut saya, negara lain saling bermitra. Kita harus terbuka, jangan dimiliki sendiri lah perusahaan itu, terbuka dan mau ber-partner,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement