Kamis 14 Sep 2023 08:30 WIB

BBM Picu Peningkatan Inflasi Konsumen AS

Harga BBM menyumbang lebih dari separuh kenaikan indeks harga konsumen AS. 

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Nozel BBM di sebuah SPBU West Hollywood, California, Amerika Serikat, Selasa (8/3/2022).
Foto: AP Photo/Jae C. Hong
Nozel BBM di sebuah SPBU West Hollywood, California, Amerika Serikat, Selasa (8/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan terbesar dalam 14 bulan pada Agustus 2023. Harga BBM diketehui menuasi memicu peningkatan inflasi tersebut. 

Indeks harga konsumen AS meningkat sebesar 0,6 persen pada Agustus 2023 setelah naik 0,2 persen selama dua bulan berturut-turut. Inflasi diketahui tumbuh menjadi 3,7 persen secara tahunan lebih tinggi dibandingkan konsensus sebesar 3,6 persen secara tahunan dan bulan sebelumnya sebesar 3,2 persen secara tahunan.

Baca Juga

Sementara itu, harga bensin melonjak 10,6 persen pada Agustus 2023 setelah naik 0,2 persen pada bulan sebelumnya. Harga BBM tersebut menyumbang lebih dari separuh kenaikan indeks harga konsumen AS. 

Berdasarkan data dari Administrasi Informasi Energi AS, harga bensin meningkat pada Agustus 2023 mencapai puncaknya pada 3,984 dolar AS. Sementara pada Juli 2023 harganya mencapai 3,676 dolar AS.

Meskipun inflasi AS pada Agustus 2023 memanas, angka tersebut menjadi kenaikan inflasi tahunan merupakan terkecil dalam hampir dua tahun terakhir. Sehingga kemungkinan memberikan peluang bagi The Fed untuk tidak menaikan suku bunga pada pekan depan. 

Sementara itu, para ekonom yakin para pejabat di Bank Sentral AS akan terus memberi sinyal kenaikan suku bunga tambahan tahun ini. “Tidak ada hal yang secara serius menempatkan kenaikan suku bunga The Fed pada pekan depan, namun hal tersebut cukup untuk menjaga perdebatan tentang perlunya kenaikan suku bunga lagi pada 2023,” katapenasihat ekonomi senior di Brean Capital New York, Conrad DeQuadros dikutip dari Reuters, Rabu (13/9/2023).

Di sisi lain, biaya tempat tinggal terus meningkat, meskipun harga sewanya tidak terlalu besar. Harga pangan naik 0,2 persen untuk bulan kedua berturut-turut. Harga bahan pangan naik 0,2 persen yang melambat dari kenaikan 0,3 persen pada Juni karena harga daging, ikan, dan telur yang lebih mahal sebagian diimbangi oleh produk susu, buah, dan sayuran yang lebih murah.

Dalam 12 bulan hingga Agustus 2023, indeks harga konsumen AS meningkat 3,7 persen setelah naik 3,2 persen pada Julis Meskipun hal tersebut menandai kenaikan inflasi tahunan selama dua bulan berturut-turut, harga konsumen secara tahunan turun dari puncaknya sebesar 9,1 persen pada Juni 2022.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement