REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prestyo Adi menyebut pemerintah akan menyalurkan beras operasi pasar atau program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, pada Rabu (13/9/2023).
“Segera, hari ini kita ngobrol mungkin besok atau lusa,” kata Kepala Bapanas Arief di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9/2023).
Kepala Bapanas menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo yang meresmikan penyaluran bantuan pangan berupa beras 10 kg kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berpesan khusus pada dirinya dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso untuk menambah lokasi penyaluran beras premium kualitas medium ke pasar induk sebagai upaya menjaga stabilisasi harga dan pasokan beras.
“Beliau pokoknya supaya masyarakat kecil terbantu. Ini langsung cepat, pasar induk, ritel modern, pasar tradisional semua suruh gelontor perintahnya gitu aja. Teknisnya saya sama Pak Buwas,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa pihaknya tengah menunggu izin berupa regulasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebelum mengedarkan beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
"Jadi kalau kami menurunkan ke Cipinang berarti kami dagang. Padahal ini beras CBP (cadangan beras pemerintah). Salah kan kami? Nah inilah sekarang yang sedang diperbaiki regulasinya," kata Dirut Bulog Budi Waseso saat meninjau ketersediaan beras SPHP di wholesale di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Pria yang akrab disapa Buwas itu menjelaskan bahwa Bulog pernah menyalurkan beras premium harga medium tersebut ke Pasar Induk Beras Cipinang dalam bentuk curah. Namun, temuan BPKP menyimpulkan penyaluran beras operasi pasar tersebut tidak bisa dibayar oleh pemerintah karena PIBC merupakan pasar dagang.
Ia menegaskan bahwa Bulog siap menggelontorkan beras SPHP dalam jumlah banyak melalui pasar induk agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat karena beras tersebut sejatinya memang beras pemerintah yang sengaja disiapkan untuk kepentingan masyarakat.
"Kenapa tidak digelontorkan berasnya? Digelontorkan sebanyak mungkin kalau bisa. 100 ribu ton kenapa tidak? Itu beras pemerintah untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.
Beras SPHP saat ini baru diedarkan oleh agen resmi di pasar tradisional dan di ritel modern seperti Lotte, Ramayana, Indomaret, Alfamart, Hypermart dan Superindo. Beras SPHP dengan kemasan 5 kg dijual seharga Rp 54.500 dengan pembelian dibatasi 2-3 pax per orang.