Senin 11 Sep 2023 15:51 WIB

Kalbe Maksimalkan Bisnis Pengobatan Kanker Paru di ASEAN dan MENA

Serplulimab PD-1 ialah salah satu yang terbaik untuk indikasi kanker paru sel kecil.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bagian dari transformasi kesehatan yang digencarkan Kementerian Kesehatan, Kalbe ingin hadir melalui inovasi produk di bidang bioteknologi sebagai salah satu upaya ketahanan dan kemandirian Indonesia di bidang kesehatan.

Kalbe melalui anak perusahaan PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) bersama Shangai Henlius Biotech, Inc (Henlius) menandatangani perjanjian kerja sama lisensi eksklusif dalam pengembangan produk injeksi serplulimab untuk penanganan kanker paru-paru sel kecil. 

Baca Juga

Presiden Direktur KGbio Sie Djohan mengatakan, berdasarkan data-data uji klinis yang sudah dilakukan Kalbe pada fase 3 untuk pengobatan kanker paru sel kecil, menunjukkan serplulimab PD-1 sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya dan sudah mendapatkan persetujuan dari China untuk indikasi kanker paru sel kecil. "Seperti yang kita tahu small cell lung cancer termasuk jenis kanker paru yang susah disembuhkan dan diobati, dengan adanya obat ini tentunya akan memberikan harapan baru juga kepada pasien-pasien kanker paru sel kecil," kata Djohan dikutip Antara di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, ke depan, bagaimana nantinya menciptakan Indonesia menjadi hub atau pusat inovasi research and development produksi. "Itu salah satu bagian strategi jangka panjang, mungkin ada pengobatan kanker lain yang bisa digunakan masyarakat," kata Vidjongtius. 

Ke depan, kedua perusahaan akan betul-betul memanfaatkan sumber daya dan keunggulan masing-masing untuk mempromosikan dan mengomersialisasikan serplulimab di pasar Asia Tenggara serta Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA). Harapannya agar terjadi peningkatan akses obat serplulimab di pasar negara berkembang dan memberi akses obat berkualitas tinggi, terjangkau dan inovatif untuk lebih banyak pasien.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement