Sabtu 09 Sep 2023 18:56 WIB

Atasi Backlog, Erick Apresiasi BTN Lanjutkan Program Rumah Murah

Backlog perumahan saat ini mencapai 12,7 juta.

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi peran PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) yang terus melakukan keberlanjutan program pembiayaan rumah rakyat untuk berbagai segmen mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja informal bahkan pelaku olahraga. Selain itu, optimalisasi pembiayaan rumah rakyat yang dilakukan oleh Bank BTN diharapkan terus berlanjut sehingga backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit rumah bisa berkurang.

"Saya harap Bank BTN terus fokus membiayai perumahan rakyat yang juga merupakan program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Program Sejuta Rumah saat ini sudah berjalan dengan baik dan itu tidak terlepas dari peran Bank BTN yang cukup signifikan," ujar Erick saat meninjau Akad Massal Serentak KPR dan KUR, di Sidoarjo, Sabtu (9/9/2023).

Baca Juga

Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan akan melakukan optimalisasi agar keberlanjutan Program Sejuta Rumah dan Pembiayaan Rumah Rakyat akan terus terjaga.

"Kami sudah mengeluarkan produk pembiayaan rumah untuk pekerja formal, pekerja informal dan saat ini kami bersama dengan PSSI berupaya agar para pelaku olahraga Sepak Bola juga bisa memiliki rumah impiannya. Sehingga mereka bisa tenang bermain membela negara Indonesia, karena sudah memiliki rumah yang layak," ujarnya.

Menurut Nixon, pihaknya juga menyampaikan persetujuan prinsip pembiayaan Kredit Pembelian Rumah (KPR) bagi Direktur Teknik PSSI Indra Sjafrie sehingga dapat membantu dan memberdayakan para pelaku olahraga khususnya di dunia sepak bola untuk memiliki rumah.

Selain itu, optimalisasi pembiayaan rumah rakyat terus dilakukan pihaknya, salah satunya dengan menggelar kembali Akad Massal Serentak KPR dan KUR Bank BTN dengan jumlah 10.000 unit baik KPR Subsidi, KPR Non Subsidi, Pembiayaan Syariah dan KUR BTN.

"Setelah Akad Massal KPR di Tigaraksa, Banten bulan lalu dengan 10.000 unit. Akad KPR Massal Serentak 10.000 unit juga kami laksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Optimalisasi pembiayaan rumah rakyat dengan Akad Massal KPR dan KUR akan terus kami lakukan hingga akhir tahun ini," tuturnya.

Tak hanya itu, menurut dia, akad massal tersebut merupakan langkah awal yang diharapkan akan berlanjut terus sampai kebutuhan perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia terpenuhi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement