REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, BUMN berkomitmen melakukan pembangunan yang memiliki dampak besar bagi masyarakat. Terbaru ialah LRT Jabodebek yang telah beroperasi sejak Senin (28/8/2023).
Arya menyampaikan LRT Jabodebek memberikan alternatif moda transportasi publik bagi masyarakat di Jabodebek. Arya menyebut kehadiran LRT Jabodebek juga sangat tepat dalam membantu pemerintah memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota Jakarta.
"Kalau (isu) polusi itu LRT-nya sudah selesai dibuat. Sekarang LRT yang dikerjakan sama Pak Erick sudah selesai, pas pula di Jakarta lagi ramai masalah polusi udara," ujar Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Arya mengatakan kehadiran LRT Jabodebek dapat menjadi momentum dalam meningkatkan transportasi publik. Arya menyebut LRT Jabodebek mendapat respons positif yang terlihat dari banyaknya orang yang memanfaatkan kereta tanpa masinis tersebut untuk beraktivitas.
"Jadi sekarang, ayo beralih, pindah ke LRT. Sudah ramai dan padat hari ini, seperti KRL. Mudah-mudahan dengan begitu orang makin turun yang menggunakan kendaraan bermotor, baik yang roda dua maupun roda empat, dan mudah-mudahan mengurangi polusi udara," ucap Arya.
Arya menyampaikan BUMN seperti Inka, Adhi Karya, dan KAI fokus pada tugasnya masing-masing, mulai dari Inka dengan produksi kereta, Adhi Karya untuk prasarana, serta KAI sebagai operator. Untuk tarif dan subsidi, ucap Arya, hal tersebut menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Itu semua dari Kemenhub yang melihat dampak penumpangnya, kami dari sisi bisnis, kami juga harus menjaga kondisi keuangan perusahaan, itu semua Kemenhub kalau soal subsidi, jangan ke kita," kata Arya.