REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk merampungkan pembangunan arena pertandingan yang menjadi tempat penyelenggaraan FIBA World Cup 2023. Adapun nilai kontrak sebesar Rp 640 miliar.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi M mengatakan arena yang digunakan merupakan stadion indoor multifungsi terbesar di Indonesia yang berada di atas lahan seluas tiga hektar dengan kapasitas lebih dari 16 ribu penonton.
“Kami pastinya turut bangga karena ikut andil dibalik layar keberhasilan penyelenggaraan event kelas dunia dan telah memberikan karya yang terbaik melalui pembangunan Indonesia Arena,” ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (28/8/2023).
Menurutnya stadion indoor tersebut dibangun dalam waktu 18 bulan. Adapun pembangunan dalam waktu relatif singkat itu karena perseroan telah memaksimalkan dengan menggunakan teknologi konstruksi building information modeling.
“Penggunaan BIM untuk memastikan seluruh tahap pembangunan dengan metode konstruksi yang tepat dengan ketepatan biaya, ketepatan waktu pekerjaan, hingga ketepatan desain sesuai yang direncanakan,” ucapnya.
Menurutnya inovasi lain yang ada di stadion ini berupa adanya beberapa fasilitas yang belum pernah ada stadion lain di Indonesia. Adapun fasilitas ini antara lain, portable wooden flooring, telescopic tribune, hingga jumbotron. Seluruh fasilitas telah memperoleh sertifikasi FIBA.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Indonesia Arena (Indoor Multifunction Stadium) di GBK pada Senin, (7/8/2023). Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menpora Dito Ariotedjo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko PMK Muhadjir Effendy, hingga Seskab Pramono Anung.
"Dibangun dengan biaya Rp 640 miliar, pembangunan ini selama 18 bulan, sangat cepat sekali," kata Jokowi dalam sambutannya.
Indonesia merupakan salah satu tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Filipina dan Jepang untuk menyelenggarakan babak penyisihan dua grup.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
