REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melakukan sejumlah langkah dalam mendukung program All New Transformation. Salah satunya melalui optimalisasi aset perusahaan.
Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto menyampaikan, WSBP memiliki aset tetap sebesar Rp 3,5 triliun berdasarkan laporan keuangan per Juni 2023. Fandy memerinci aset tetap tersebut meliput plant precast, batching plant, readymix, quarry, dan berbagai peralatan kontruksi.
"Kami memiliki sumber daya yang mumpuni untuk mendukung produktivitas WSBP dalam menyuplai dan mengerjakan berbagai proyek infrastruktur baik di dalam maupun luar negeri," ujar Fandy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Fandy menilai, hal ini sejalan dengan kemampuan WSBP sebagai one stop solution provider di Indonesia dengan lini bisnis menyeluruh dari hulu ke hilir. Selain lini bisnis manufaktur beton dan jasa konstruksi, ujar Fandy, WSBP melihat peluang pasar yang besar dari bisnis sewa alat konstruksi yang dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan usaha perusahaan.
"Adanya jumlah aset peralatan yang dimiliki WSBP saat ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan perolehan pendapatan perusahaan di semester II 2023," kata Fandy.
WSBP, Fandy melanjutkan, juga melihat adanya peluang bisnis sewa alat ke pihak eksternal. Perusahaan memanfaatkan workshop Cikopo di Jawa Barat untuk memberikan layanan yang berfokus pada perbaikan alat berat dan menawarkan jasa sewa, seperti truck mixer, batching plant, wheel loader, genset, dan excavator.
Fandy menjelaskan workshop ini didukung dengan mekanik-mekanik yang andal dan kompeten sehingga dapat memperbaiki alat menjadi ready for use dengan optimal. Workshop juga mempersiapkan alat untuk kebutuhan proyek Waskita Group maupun sewa alat eksternal.
Fandy mengatakan, kebutuhan alat tersebut disuplai dari workshop untuk unit produksi yang baru berdiri maupun unit produksi eksisting yang membutuhkan tambahan alat berat. Sepanjang semester I 2023, sebanyak 46 unit truck mixer sudah dikerahkan dan beroperasional dalam layanan sewa alat WSBP.
"Ke depannya, kami menargetkan layanan sewa alat dapat menarik lebih banyak minat pasar eksternal dalam meningkatkan pembangunan infrastuktur di Indonesia. Mengingat saat ini pemerintah sedang menggencarkan pembangunan dalam negeri dengan proyek yang fundamental seperti proyek ibu kota Nusantara," ujar Fandy.
Fandy menyampaikan WSBP mendorong fungsi workshop melalui evaluasi berkelanjutan dan meningkatkan perbaikan alat agar lebih maksimal melayani kebutuhan pelanggan. Fandy berharap langkah ini menjadi solusi pelanggan, khususnya untuk mendukung proyek pemerintah maupun proyek konstruksi jangka pendek, yang mana pelanggan tidak memungkinkan untuk berinvestasi pada alat berat sehingga memilih untuk melakukan sewa.
Fandy menyebut, WSBP juga memberikan kemudahan dalam mengakses layanan yang mana pelanggan juga dapat melakukan penyewaan alat yang disediakan secara mudah dan terpercaya melalui akses Halo WSBP https://halo.waskitaprecast.co.id/.
"Dengan unit-unit yang tersebar pada tiga titik strategis equipment area WSBP, yaitu Area 1 (Sumatera dan Banten), Area 2 (Jabodetabek dan Jawa Barat) serta Area 3 (Jawa Tengah, Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur)," kata Fandy.