REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Dukuh Atas, Jakarta ditargetkan selesai pada kuartal III tahun ini dalam rangka mendukung pengembangan transit-oriented development (TOD).
"Proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal III 2023. Hingga saat ini progres konstruksi sekitar 91,28 persen," ujar Vice President of Corporate Secretary PT Waskita Beton Precast Tbk Fandy Dewanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Fandy mengatakan, proyek infrastruktur ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit (transit-oriented development) pertama di Jakarta, yaitu Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Jembatan sepanjang sekitar 250 meter tersebut akan menghubungkan akses penumpang LRT Jabodebek, KAI Commuter Line, dan Transjakarta.
Kehadiran jembatan penyeberangan multiguna akan memberikan kenyamanan, kemudahan, dan keamanan bagi para pengguna transportasi publik untuk mengakses kawasan. Hal tersebut akan mendorong peningkatan penggunaan transportasi publik oleh masyarakat sebagai sarana mobilitas sehari-hari.
Jembatan penyeberangan multiguna itu didesain dengan fungsi pendukung berupa area pertokoan dan juga sebagai lokasi wisata baru. Jembatan dilengkapi dengan akses sepeda dengan disediakannya ramp yang memudahkan pengguna sepeda untuk mengakses jembatan dan melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi kereta.
Pembangunan jembatan yang memiliki tinggi sekitar 18,4 meter dari permukaan tanah ini dimulai sejak Desember 2021. Jembatan itu terbagi dalam 3 zona, yaitu Zona 1 yakni sisi Waduk Setiabudi, bangunan 3 lantai, Zona 2 yaitu Jembatan Jl. Galunggung dan Jembatan Banjir Kanal, dan Zona 3 sisi rel kereta Stasiun Sudirman, bangunan 2 lantai.
Jembatan penyeberangan multiguna ini diharapkan memberikan kenyamanan, kemudahan, dan keamanan publik untuk dalam menggunakan moda transportasi yang terintegrasi di kawasan Jakarta. Selain itu, memudahkan akses bagi pejalan kaki, pengguna sepeda dan sebagai pusat area komersial.