Selasa 15 Aug 2023 16:04 WIB

Industri Manufaktur Sebagai Motor Utama Perekonomian Nasional

PDB pada kuartal II 2023 tumbuh 5,17 persen.

ektor industri manufaktur disebut sebagai “motor utama” perekonomian karena kontribusinya yang besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Foto:

Optimisme pelaku industri

Ketua Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan pertumbuhan industri makanan minuman tahun ini cukup baik, mendekati lima persen, dengan kontribusi 38,61 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas.

“Targetnya, pada akhir tahun 2023, pertumbuhan subsektor makanan dan minuman dapat melampaui 5 persen,” kata Adhi.

Untuk mendorong pertumbuhannya, industri makanan dan minuman bertransformasi dengan menerapkan teknologi. Dalam hal ini, Adhi menyampaikan Kementerian Perindustrian mendukung melalui pendampingan bagi para pelaku industri makanan dan minuman untuk mendorong lahirnya lighthouse industri 4.0 baru dari subsektor tersebut, di samping empat lighthouse yang sudah ada.

Upaya selanjutnya meliputi penerapan prinsip-prinsip industri hijau untuk menjaga keberlanjutan dalam industri. Industri makanan dan minuman berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 39 Tahun 2022 tentang Standar Industri Hijau dalam penerapannya.

Optimisme pelaku industri tumbuh bila didukung dengan memadai, yakni pertumbuhan ekonomi semakin baik, konsumsi meningkat, industri bisa mengatasi ketertinggalan, dan subsektor industri makanan dan minuman bisa tumbuh sekitar 6-7 persen.

Optimisme dunia usaha industri dalam mengantisipasi berbagai tantangan ke depan perlu diberi apresiasi dan dijadikan salah satu tolok ukur yang mencerminkan masih terbuka luasnya peluang pengembangan sektor manufaktur di masa mendatang.

Untuk itu, peningkatan produktivitas menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur yang dapat dicapai antara lain melalui optimalisasi pemanfaatan SDA melalui hilirisasi, inovasi teknologi pada produk/proses produksi, R&D, serta dukungan infrastruktur dan pembiayaan untuk pembangunan industri.

Pembangunan industri juga perlu difokuskan pada produk-produk unggulan yang berdaya saing global. Dengan demikian, motor utama penggerak perekonomian diharapkan dapat terus melaju semakin kencang menghadapi berbagai tantangan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement