Senin 07 Aug 2023 10:21 WIB

IPO Hari Ini, Saham Emiten Real Estate Melesat Hampir 10 Persen

HBAT melepas sebanyak 240,74 juta saham atau 23,13 persen dari modal.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Pegerakan saham UMKM setelah Initial Public Offering (IPO)
Foto: www.freepik.com
Pegerakan saham UMKM setelah Initial Public Offering (IPO)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan real estate yang berbasis di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (7/8/2023), dan menjadi emiten ke 54 tahun ini.

Saat debut, saham HBAT mendapat respons positif dari pelaku pasar. HBAT dibuka menguat ke level 118 dari harga saat penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) yang ditetapkan di harga Rp 108.

Melalui IPO, Perusahaan melepas sebanyak 240,74 juta saham atau 23,13 persen dari modal ditempatkan dan disetor melalui mekanisme. Dari aksi korporasi ini, Perseroan meraih dana mencapai Rp 26 miliar.

"IPO ini memacu kami untuk terus tumbuh berkesinambungan, tak hanya mengembangkan perumahan di Manado, tapi juga berkembang,” kata Direktur Utama PT Minahasa Membangun Hebat Tbk Go Ronny Nugroho dalam seremoni pencatatan saham perdana HBAT di Gedung BEI, Senin (7/8/2023).

Ronny mengatakan seluruh dana dari hasil penawaran umum, setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan IPO, akan digunakan sebesar 46 persen untuk pembelian landbank dan 45 persen untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan.

Sementara itu, sisa dana IPO dipakai untuk modal kerja, termasuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok. Penggunaan modal kerja ini akan digunakan untuk proyek Perumahan Sawangan Permai.

Landbank yang akan diakuisisi yakni tanah seluas 38.000 meter persegi di Minahasa, Sulut, kemudian tanah seluas 1.323 meter persegi di Manado, dan tanah seluas 1.050 meter persegi di Manado.

“Lokasi bidang-bidang tanah tersebut cukup strategis dan sudah terdapat aksesibilitas menuju lokasi, sehingga lahan-lahan itu memiliki potensi yang baik untuk dijadikan landbank guna dikembangkan sebagai proyek perumahan perseroan di kemudian hari,” kata Ronny.

Direktur HBAT Andrie Rianto menambahkan langkah IPO ini juga sejalan dengan kinerja perusahaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari penjualan segmen real estate berupa rumah tapak (landed house).

Per Desember 2022, Minahasa mencatatkan pendapatan Rp 33,86 miliar, melesat 186 persen dari tahun sebelumnya Rp 11,85 miliar. Hingga Mei 2023, pendapatan perseroan naik 68 persen menjadi Rp 11,98 miliar dari periode Mei 2022 sebesar Rp 7,13 miliar.

Kenaikan pendapatan itu mendorong laba bersih perusahaan meroket 494 persen menjadi Rp 13,91 miliar di 2022, dari Desember 2021 yang hanya Rp 2,34 miliar. Hingga Mei 2023, laba bersih mencapai Rp 2,37 miliar, meningkat 13 persen dari Mei 2022 senilai Rp 2,10 miliar.

Saat ini, aset Perseroan sebesar Rp 41,27 miliar per Mei 2023, dari Desember 2022 Rp 39,57 miliar dengan total kewajiban Rp 2,67 miliar (Mei 2023) dari Rp 3,33 miliar di Desember 2022. Sementara itu, ekuitas mencapai Rp 38,61 miliar per Mei 2023 dari tahun lalu Rp 36,24 miliar.

“Rasio utang kami masih di level yang sangat terkendali dengan rasio debt to equity atau DER yang baru mencapai 0,07 kali sehingga ruang bagi kami untuk ekspansi sangat terbuka,” kata Andrie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement