Rabu 02 Aug 2023 15:15 WIB

Kemendag Fasilitasi Petani Jual Tembakau Langsung ke Pabrik Rokok

Dengan bermintra dengan pabrik, petani setempat sudah mendapatkan keuntungan.

Seorang petani memanen daun tembakau lebih awal akibat banjir di Desa Ampel, Wuluhan, Jember, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023) (ilustrasi).
Foto: Antara/Seno
Seorang petani memanen daun tembakau lebih awal akibat banjir di Desa Ampel, Wuluhan, Jember, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali memfasilitasi petani tembakau untuk bisa memasok tembakau sebagai bahan baku rokok langsung ke pabrik rokok dengan harapan laku dengan harga lebih tinggi.

"Setahun yang lalu kami kedatangan petani tembakau dari Madura, tahun ini kedatangan petani tembakau dari Temanggung dan Wonosobo. Mereka saya ajak ketemu dengan PT Djarum supaya apa yang diharapkan bisa disampaikan dengan jelas agar ada solusi serta jalan keluarnya," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ditemui di sela-sela pertemuan dengan petani tembakau di aula pertemuan di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, petani tembakau asal Madura, kini menjadi anak angkat perusahaan rokok tersebut dalam hal penjualan tembakaunya. Dengan begitu, petani setempat sudah mendapatkan keuntungan setelah sebelumnya juga difasilitasi bertemu dengan perusahaan rokok tersebut.

Pada saat mendatangi kantor Kemendag RI di Jakarta, kata dia, petani tembakau asal Madura mengakui mengalami kerugian karena harga jual tembakaunya sangat rendah. Namun setelah dipertemukan dengan perusahaan rokok  agar mereka mendapatkan keuntungan.

"Perusahaan rokok membeli tembakau tentunya tergantung dari kualitasnya. Agar harga jualnya juga bagus, maka petani tembakau dari Temanggung dan Wonosobo perlu meningkatkan kualitas tembakaunya," ujar Zulkifli.

Menurut dia untuk meningkatkan kualitas tanaman tembakau para petani tentu perlu waktu. Sedangkan nantinya ada tim teknis yang akan membina dan berkomunikasi dengan petani tembakau di Temanggung dan Wonosobo.

Pemerintah daerah setempat, diharapkan juga menaruh perhatian atas permasalahan petani tembakau tersebut. "Jika bupatinya cinta rakyatnya, tentu akan menanyakan permasalahan petani tembakau dan mencarikan solusinya. Termasuk, ketika mereka membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kualitas tanaman tembakau yang dihasilkan agar bisa laku dengan harga tinggi," ujar Zulkifli.

Salah satu petani tembakau asal Temanggung, Sofyan, mengakui sejak 10 tahun terakhir harga jual tembakau petani memang sangat rendah dan hasil panennya juga tidak bisa diandalkan karena sering kali merugi. Ia mengakui harga tembakau yang menguntungkan petani hanya dinikmati pada 2011 dengan harga Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram untuk tembakau rajang kering. Sedangkan saat ini harganya hanya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per kg.

Adanya pertemuan dengan pihak pabrik rokok, dia berharap, nasibnya kelak juga bisa seperti halnya petani tembakau asal Madura yang menikmati harga jual tembakau yang menguntungkan.

Deputy Director Processing and RND PT Djarum Sutanto Adidarma mengakui perusahaan menyambut positif atas perhatian dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) terhadap petani tembakau. "Hal itu, sekaligus sebagai perhatian terhadap industri tembakau yang dibutuhkan industri rokok," ujar Sutanto.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement